STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Haryanto Sofian, Direktur Utama PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) membeli 27.900 saham emiten tambang batubara tersebut. Pembelian dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia pada 04 Februari 2025. Setelah transaksi ini, kepemilikan Haryanto Sofian naik menjadi 489.000 saham (0,04%).
Menurut keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (05/2/2025), keputusan Haryanto Sofian membeli saham PKPK adalah untuk menambah investasi di saham perusahaan batubara tersebut.
Seperti dikutip dari laporan keuangan PKPK per September 2024, pemegang saham emiten batubara  beraset Rp564,65 miliar per September 2024 itu adalah PT Deli Pratama Batubara sebesar 75%, dan investor publik sebesar 25%.
Sekedar informasi, PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 1983 untuk mendukung operasional blok minyak dan gas. Adapun klien perusahaan ini antara lain PT Vico Indonesia, Total E&P Indonesie, Salamander Energy Ltd, PT EMP Kangean, dan PT Pamapersada Nusantara.
Unit bisnis PKPK terbagi menjadi empat: pertambangan, peralatan, penyiapan lahan, dan konstruksi. Tidak hanya melayani perusahaan lokal, tetapi juga kebutuhan luar negeri seperti Thailand, Filipina, Malaysia, dan Taiwan. (konrad)