Rabu, Desember 24, 2025
24.3 C
Jakarta

Bos Telkom Buka-bukaan Soal Rencana IPO InfraNexia Usai Spin-Off

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) angkat bicara mengenai masa depan anak usahanya, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) atau InfraNexia. Manajemen perseroan merespons pertanyaan mengenai kemungkinan penawaran umum perdana saham (IPO) entitas baru tersebut.

Direktur Utama Telkom Indonesia, Dian Siswarin menegaskan pihaknya belum mengambil keputusan final. Saat ini, fokus utama perusahaan adalah merampungkan proses pemisahan aset atau spin-off. Proses ini memindahkan bisnis wholesale fiber connectivity dari induk ke anak usaha.

Tahap pertama pemisahan aset ini baru saja diselesaikan. Manajemen menargetkan proses selanjutnya akan rampung tahun depan.

“Jadi kalau saat ini kami belum mengambil keputusan terkait rencana membawa InfraNexia ini ke pasar melalui mekanisme IPO. Karena memang sekarang ini fokus kami masih ke dalam menyelesaikan proses spin-off aset wholesale fiber connectivity yang sekarang kami selesaikan tahap satu, dan nanti untuk tahap duanya di semester pertama tahun 2026,” ujar Dian di Gedung Telkom Hub Jakarta, Kamis (18/12/2025).

Dian menjelaskan prioritas saat ini adalah memperkuat fondasi bisnis InfraNexia. Perusahaan ingin memastikan entitas FiberCo ini mampu beroperasi secara efisien dan optimal.

Meski demikian, Telkom tidak menutup kemungkinan adanya aksi korporasi lanjutan. Opsi melantai di bursa atau menggandeng mitra strategis masih berada di atas meja. Tujuannya adalah untuk membuka nilai atau unlocking value perusahaan.

“Nah tadi yang ditanyakan, opsi masih terbuka ya, baik itu IPO maupun menggandeng mitra strategis, karena prioritas tadi yang dikatakan masih memastikan bahwa InfraNesia bisa menjadi entitas FiberCo yang mumpuni, yang bisa membawa pertumbuhan yang lebih tinggi lagi untuk Telkom dan bisa meng-create value terhadap Telkom Group, sehingga nilai atau value Telkom Group itu bisa menjadi lebih optimal,” jelasnya.

Langkah pembentukan InfraNexia ini sejalan dengan strategi besar perusahaan. Telkom memiliki peta jalan transformasi jangka menengah yang disebut Telkom 30. Angka 30 merujuk pada target pencapaian di tahun 2030.

“Jadi transformasi membentuk InfraNexia  atau FiberCo yang dijalankan oleh Telkom Group saat ini adalah berdasarkan strategi jangka menengah yang kami sebut Telkom 30, di mana Telkom 30 ini “30”-nya itu dari 2030,” kata Dian.

Strategi ini dirancang untuk memperkuat daya saing grup. Fokusnya meliputi penguatan fundamental operasional dan layanan. Selain itu, optimalisasi aset strategis seperti serat optik menjadi kunci utama.

Dian menambahkan pengelolaan infrastruktur jaringan membutuhkan penanganan khusus. Hal ini diperlukan agar monetisasi aset dan kemitraan strategis dapat berjalan maksimal. InfraNexia hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut.

Kehadiran entitas baru ini diharapkan mempercepat implementasi strategi Telkom. Perusahaan ingin memperkuat perannya sebagai penggerak ekosistem digital nasional yang inklusif.

“Jadi jawabannya masih terbuka kemungkinannya, belum dipastikan sebagai suatu keputusan di saat sekarang,” tutup Dian.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Investor Pasar Modal Tembus 20 Juta, Tumbuh 35% Sepanjang 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)...

Sinar Mas Multiartha (SMMA) Tambah Modal Hyundai Capital Finance Indonesia Rp109,45 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) telah...

Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, BNI Siapkan Uang Tunai Rp19,51 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru