Jumat, November 28, 2025
30.8 C
Jakarta

BPS: April 2023, Neraca Perdagangan Surplus US$3,94 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$3,94 miliar pada April 2023. Surplus ini berasal dari sektor nonmigas US$5,64 miliar, tetapi tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$1,70 miliar. Nilai ekspor Indonesia pada April 2023 mencapai US$19,29 miliar, sementara impor sebesar US$15,35 miliar.

Menurut siaran pers BPS di Jakarta, Senin (15/5), ekspor nonmigas Indonesia pada April 2023 mencapai US$18,03 miliar, turun 18,33% dari bulan Maret 2023, dan merosot 30,35% jika dibandingkan dengan nilai ekspor nonmigas pada April 2022.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-April 2023 mencapai US$86,35 miliar, turun 7,61% dibanding periode sama tahun 2022, sementara eskpor non migas mencapai US$81,08 miliar atau turun 8,62%.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas pada April 2023 dibandingkan Maret 2023 terjadi pada komoditas logam mulia dan perhiasan/permata sebesar US$573,4 juta (52,30%). Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bijih logam, terak, dan abu sebesar US$116,8 juta (26,16%).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-April 2023 turun 12,89% dibanding periode sama tahun 2022, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan dan perikanan turun 10,86%, sedangkan eskpor hasil tambang dan lainnya melambung 8,44%.

Ekspor nonmigas April 2023 terbesar adalah ke Tiongkok, yaitu US$4,62 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,57 miliar dan India US$1,54 miliar. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing US$3,16 miliar dan US$1,44 miliar.

Sementara itu, nilai impor Indonesia pada April 2023 mencapai US$15,35 miliar, turun 25,45% dibandingkan April 2023, atau turun 22,32% jika dibandingkan dengan April 2022.

Menurut siaran BPS tersebut, impor nonmigas April 2023 mencapai US$12,39 miliar, turun 29,48% dibandingkan Maret 2023, atau turun 22,27% dibandingkan April 2022.

Adapun nilai impor migas pada April 2023 sebesar US$2,96 miliar, turun 1,98% dibandingkan Maret 2023, atau turun 22,52% dibandingkan April 2022.

Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar pada April 2023 dibandingkan Maret 2023 adalah mesin/peralatan elektrik dan bagiannya sebesar US$820,1 juta(32,01%). Sementara peningkatan terbesar adalah ampas dan industri makanan sebesar US$73,2 juta (22,48%).

Tiga negara importir nonmigas terbesar ke Indonesia selama Januari-April 2023 adalah Tiongkok senilai US$19,18 miliar, Jepang US$5,24 miliar, dan Thailand US$3,53 miliar. Adapun impor nonmigas dari ASEAN senilai US$9,97 miliar dan Uni Eropa US$4,35 miliar.

Sementara menurut golongan penggunaan barang, nilai impor pada Januari-April 2023 dibanding periode yang sama tahun 2022, terjadi penurunan pada golongan bahan baku/penolong US$6,818 miliar (11,52%) dan barang konsumsi US$174,5 juta (2,77%), namun barang modal justru meningkat US$720,9 juta (6,51%).

- Advertisement -

Artikel Terkait

Jelang Nataru, Pemerintah Tambah Kuota LPG Subsidi 350 Ribu Ton!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Pemerintah menambah kuota liquid petroleum gas...

Kabar Gembira! Pemerintah Sebar Diskon Tiket Pesawat hingga Tol untuk Libur Akhir Tahun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Pemerintah bergerak cepat menggenjot pertumbuhan ekonomi...

Danamon, Simak 7 Poin Penting Arah dan Prospek Makro Ekonomi Indonesia 2026

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru