Selasa, September 23, 2025
30.2 C
Jakarta

BSI Catat DPK Rp323 Triliun di Semester I 2025, Naik 8,83% Ditopang Dua Faktor Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Direktur Finance and Strategy PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Ade Cahyo Nugroho,  mengemukakan, strategi yang mendorong kinerja solid BSI sepanjang semester I 2025 adalah pengelolaan dana murah.

Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI tumbuh konsisten  dengan Tabungan sebagai engine growth, sehingga menjaga komposisi Dana Murah (CASA) di level 61,78% atau Rp199,48 triliun. Ekosistem payroll dan haji terbukti mampu mendorong pertumbuhan DPK 8,83% (YoY) mencapai Rp323 triliun. Tabungan BSI mencapai Rp141,30 triliun, tumbuh 9,71% (YoY).

“Melesatnya bisnis berbasis emas, kata Ade Cahyo, meningkatkan pendapatan margin perseroan ke level Rp14,09 Triliun, tumbuh 16,61% (YoY) serta pendapatan berbasis fee menjadi Rp2,94 triliun, naik 18,37%. Di sisi lain, peningkatan DPK menjaga aset BSI pada angka Rp401 triliun,” katanya dalam paparan kinerja BSI triwulan II 2025 di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Layanan bulion bank yang dibuka pada Februari 2025 juga turut berkontribusi pada kinerja perseroan karena dapat menghasilkan fee based income dari transaksi jual dan beli emas melalui BYOND. Total Tabungan Emas masyarakat telah menyentuh satu ton.

“Memasuki akhir tahun ini, kami akan melanjutkan pertumbuhan pembiayaan pada segmen yang sustain dan sehat, transformasi digital berkelanjutan agar layanan BSI makin cepat, efisien, dan inklusif dan peningkatan kapabilitas SDM serta IT dan infrastruktur”, pungkasnya.

Di sisi lain, BSI terus bertransformasi dalam layanan digital dengan menghadirkan aplikasi BYOND untuk nasabah ritel dan BEWIZE untuk nasabah institusi.  Aplikasi BYOND memiliki 4,49 juta user. Layanan kepada nasabah juga dilengkapi dengan 5.499 ATM/CRM, 122 ribu BSI Agen, 24 ribu BSI EDC, 533 Ribu merchant BSI QRIS.

BSI juga terus memperkuat fitur BYOND by BSI di antaranya dengan layanan BSI Emas yang memfasilitasi nasabah untuk melakukan pembelian dan penjualan emas 24 jam dengan dengan harga yang kompetitif dan murah karena bisa diperoleh mulai dari 0,1 gram.

Dari sisi wholesale dan korporasi, saat ini BSI memiliki aplikasi BEWIZE by BSI yang merupakan platform terpadu transaksi keuangan bagi nasabah untuk membuat #BisnisJadiMudah. BEWIZE by BSI berkonsep single sign on sehingga nasabah dapat mengakses layanan Cash Management, Value Chain, Trade Finance dan Foreign Exchange secara end-to-end dengan mudah, tepat, dan aman.

Sementara itu, Anggoro Eko Cahyo, Direktur Utama BSI, mengemukakan kontribusi BSI mendukung Asta Cita Pemerintah. “Kami berterima kasih atas kepercayaan masyarakat mempercayakan transaksi perbankannya pada BSI. Dalam empat tahun nasabah BSI bertambah mencapai 22 juta,” katanya.

Anggoro menambahkan, BSI sebagai leader bank syariah akan ambil peran untuk berkontribusi mensejahterahkan masyarakat. Sejalan dengan harapan bahwa ekonomi syariah mampu menjadi arus baru pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif, BSI juga mendukung program Asta Cita Pemerintah.

Beberapa program yang diselenggarakan di antaranya melalui BSI sebagai bulion bank untuk mendukung hilirisasi emas, pembiayaan KUR Syariah, penyaluran pembiayaan rumah bersubsidi (KPR FLPP) untuk mendukung 3 juta rumah, Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) melalui optimalisasi pembiayaan di Aceh, program makan bergizi gratis (MBG), ekonomi hijau serta kontribusi zakat untuk kemaslahatan umat.

Selama tahun 2025, BSI juga telah mengumpulkan zakat perusahaan sebesar Rp124 miliar dan zakat pegawai Rp20 miliar. Penyaluran pembiayaan sosial Rp57,54 triliun dan pembiayaan green financing tercatat mencapai Rp15,32 triliun.

Dukungan terhadap ekonomi hijau juga diimplementasikan salah satunya melalui pembiayaan kendaraan ramah lingkungan sebesar Rp297 miliar dan penerbitan ESG Sukuk Sustainability Rp8 triliun pada tahun 2025.

Artikel Terkait

Laba Emiten Jasa Pengurusan Transportasi (LOPI) Melonjak 654% di Semester I 2025, Ini Penopangnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Logistics Plus International Tbk (LOPI)...

Bisnis Emas dan Haji Menjadi Mesin Utama Pertumbuhan Kinerja BSI di Triwulan II 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia...

Dolar AS Menguat, Poundsterling Tertekan Masalah Fiskal Inggris

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru