Rabu, November 12, 2025
24.7 C
Jakarta

Bursa Asia Ditutup Variatif, Investor Mencermati Kebijakan Suku Bunga

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik berakhir beragam pada penutupan perdagangan Kamis sore (20/3/2025) waktu setempat. Investor masih mencermati kebijakan suku bunga setelah bank sentral China dan Federal Reserve Amerika Serikat mempertahankan suku bunga acuan.

Mengutip CNBC International, indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 1,16% dan ditutup di level 7.918,9. Kospi Korea Selatan juga naik 0,32% ke posisi 2.637,1. Namun, indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq justru turun 1,79% dan berakhir di level 725,15.

Di Hong Kong, indeks Hang Seng merosot 2,16%. Pasar saham China daratan juga melemah. Indeks CSI 300 turun 0,88% ke 3.974,99, sementara indeks Shanghai Composite turun 0,51% ke level 3.408,95. Pelemahan ini terjadi setelah bank sentral China mempertahankan suku bunga pinjaman utama (LPR) satu tahun di level 3,1% dan suku bunga lima tahun di 3,6%. Keputusan ini diambil di tengah upaya Beijing untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan menstabilkan mata uangnya di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan.

Di Jepang, pasar saham tutup karena hari libur nasional.

Sementara itu, The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%–4,5% dan mengisyaratkan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini. Namun, bank sentral AS juga memperkirakan inflasi akan meningkat dan pertumbuhan ekonomi akan melambat.

Ketua The Fed, Jerome Powell, menekankan bahwa meskipun ada kekhawatiran tentang resesi, kemungkinan terjadi perlambatan ekonomi yang parah masih rendah. “Para ekonom memperkirakan adanya potensi resesi, tetapi penurunan tajam tampaknya tidak mungkin,” ujarnya.

Di pasar AS, indeks saham utama ditutup menguat setelah keputusan The Fed. Dow Jones Industrial Average naik 383,32 poin atau 0,92% ke 41.964,63. S&P 500 melonjak 1,08% ke 5.675,29, sementara Nasdaq Composite naik 1,41% ke 17.750,79.

Investor di Asia masih mencermati dampak kebijakan suku bunga terhadap pasar keuangan global. Di tengah ketidakpastian ekonomi dan meningkatnya ketegangan perdagangan, pergerakan pasar ke depan masih sulit diprediksi.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Bursa Saham Asia Tutup Bervariasi, Sony Untung Besar dan Xpeng Terbang 17%

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik berakhir bervariasi pada...

Wall Street Melonjak, Nasdaq Naik 2% Usai Sinyal Akhir Penutupan Pemerintah AS

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street ditutup...

Bursa Eropa Kompak Menguat, Kabar Baik dari AS Bikin Investor Kembali Pede!

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa kompak menguat pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru