Selasa, November 11, 2025
28.5 C
Jakarta

Bursa Asia Menguat, Saham Hong Kong Naik Lebih dari 2% Usai Trump Tunda Tarif Barang Elektronik

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak menguat pada penutupan perdagangan Senin sore (14/4/2025) waktu setempat. Penguatan ini dipimpin lonjakan bursa Hong Kong setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menunda penerapan tarif baru terhadap sejumlah produk elektronik konsumen. Langkah ini memberi sentimen positif bagi investor dan mendorong kenaikan di berbagai bursa utama kawasan.

Mengutip CNBC International, indeks Hang Seng di Hong Kong melonjak 2,4% dan berakhir di posisi 21.417,40. Indeks teknologi Hang Seng Tech juga naik 2,34% ke level 5.015,12.

Pasar China daratan juga ikut menguat. Indeks CSI 300 yang terdiri dari saham-saham unggulan naik tipis 0,23% ke level 3.759,14.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 ditutup naik 1,18% ke posisi 33.982,36. Sementara indeks Topix menguat 0,88% menjadi 2.488,51.

Pasar saham Korea Selatan turut mengikuti tren positif. Indeks Kospi naik 0,95% ke level 2.455,89, dan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq melonjak 1,92% ke posisi 708,98.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 berakhir menguat 1,34% ke level 7.748,60. Sedangkan pasar saham India tutup karena hari libur nasional.

Kenaikan ini terjadi setelah Trump memutuskan untuk menunda penerapan tarif “timbal balik” terhadap sejumlah perangkat teknologi seperti ponsel pintar, komputer, serta komponen penting lainnya seperti semikonduktor.

Menurut panduan dari U.S. Customs and Border Protection yang dirilis Jumat malam waktu setempat, produk-produk tersebut dikecualikan dari daftar tarif baru.

Namun, dalam pernyataan di platform Truth Social, Trump menegaskan bahwa produk tersebut masih dikenakan tarif fentanyl sebesar 20%, hanya saja dipindahkan ke kategori tarif yang berbeda.

“Mereka hanya dipindahkan ke ‘bucket’ tarif yang berbeda,” tulis Trump.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick juga mengisyaratkan bahwa pengecualian tarif ini tidak bersifat permanen. Hal ini membuat pelaku pasar tetap waspada terhadap potensi perubahan kebijakan dalam waktu dekat.

Sementara itu, sejumlah negara Asia sedang bersiap untuk melakukan negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat pekan ini. Trump disebut sedang memprioritaskan kerja sama dengan mitra dagang utama seperti Vietnam, India, Korea Selatan, dan Jepang untuk menekan dominasi ekonomi China.

Menurut laporan Politico, perwakilan perdagangan Jepang, Akazawa Ryosei, dijadwalkan bertolak ke Washington untuk bertemu dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer.

Kabar bahwa Trump optimistis China akan kembali ke meja perundingan turut memberi sentimen positif pada pasar saham global.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Wall Street Melonjak, Nasdaq Naik 2% Usai Sinyal Akhir Penutupan Pemerintah AS

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street ditutup...

Bursa Eropa Kompak Menguat, Kabar Baik dari AS Bikin Investor Kembali Pede!

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa kompak menguat pada...

Bursa Saham Asia Rebound Berjamaah, Kospi Korea Selatan Melonjak Lebih dari 3%

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik kompak menguat pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru