STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (21/8/2025) waktu setempat. Penurunan ini terjadi setelah detail baru dari kesepakatan dagang antara Uni Eropa dan Amerika Serikat diumumkan.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang mencakup saham-saham utama di kawasan Eropa, turun tipis 0,04% dan mengakhiri reli tiga hari beruntun. Indeks CAC 40 di Prancis turun 0,44% ke 7.938,29. Sementara FTSE 100 di Inggris naik 0,23% ke 9.309,20 dan mencetak rekor tertinggi baru. DAX Jerman menutup perdagangan dengan penguatan 0,07% di 24.293,34.
Kesepakatan dagang yang dicapai bulan lalu mencakup rencana Uni Eropa menggelontorkan US$750 miliar untuk sektor energi di Amerika Serikat. Selain itu, blok Eropa juga akan berinvestasi minimal US$600 miliar di Negeri Paman Sam. Sebagai gantinya, tarif impor barang Eropa ditetapkan 15%, lebih rendah dari ancaman tarif 30% dari Presiden Donald Trump.
Namun, rincian lebih detail baru diungkap Kamis ini. Produk farmasi dari Eropa yang diekspor ke AS akan dikenakan tarif maksimal 15%. Sebelumnya, Trump sempat mengancam tarif untuk sektor ini bisa naik hingga 250%.
Reaksi saham farmasi di Eropa sempat datar, meski akhirnya indeks Stoxx Europe Pharmaceuticals and Biotechnology naik 0,56%. Saham ALK asal Denmark melesat 5%, Abivax melonjak 6%, dan raksasa farmasi Novo Nordisk menguat 3%.
Untuk sektor otomotif, tarif 15% akan diberlakukan. Namun tarif baru ini bersifat “kondisional” karena hanya berlaku setelah Uni Eropa menurunkan bea industrinya sendiri. Kondisi ini membuat indeks Stoxx Europe Automobiles and Parts terkoreksi 0,58%.
Michael Field, Kepala Strategi Ekuitas Morningstar, mengatakan investor otomotif belum merespons penuh dampak positif kesepakatan ini.
“Pasar belum merespons sebagaimana mestinya terhadap kejelasan dari kesepakatan dagang ini. Mungkin karena terlalu banyak noise di pasar. Namun kabar ini positif dan perlahan akan tercermin dalam harga saham,” ujarnya.
Selain isu dagang, pergerakan saham individu juga menarik perhatian. WH Smith anjlok 42% setelah mengumumkan adanya kesalahan pencatatan dalam laporan laba cabang Amerika Utara.
“WH Smith kini memperkirakan laba dari divisi Amerika Utara untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Agustus 2025 sekitar £25 juta, turun dari ekspektasi pasar sebelumnya sekitar £55 juta,” kata perusahaan dalam pernyataan resmi.
Sementara itu, saham perusahaan tiket besar CTS Eventim merosot 17%. Meski pendapatan semester I mencatat rekor, laba operasional yang disesuaikan (EBITDA) kuartal II turun 8,9% dibanding tahun lalu. Segmen hiburan langsung bahkan mengalami penurunan EBITDA 39,7% di periode yang sama.