Jumat, November 7, 2025
27.9 C
Jakarta

Bursa Eropa Melemah, Saham Diageo Anjlok 6,5% di Tengah Rilis Laporan Keuangan Perusahaan Besar

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah pada perdagangan Kamis (6/11/2025) waktu setempat. Pelemahan ini terjadi karena investor menanggapi laporan keuangan sejumlah perusahaan besar di kawasan tersebut.

Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang berisi saham-saham utama di Eropa ditutup turun 0,7% ke level 567,90. Sebagian besar sektor dan bursa utama di Eropa berakhir di zona merah. Indeks CAC 40 di Prancis turun 1,36% menjadi 7.964,77. Indeks DAX Jerman melemah 1,31% ke 23.734,02. FTSE MIB Italia terkoreksi 0,85% ke 43.068,69, dan FTSE 100 Inggris turun 0,42% ke 9.735,78. Sementara itu, IBEX 35 Spanyol justru naik tipis 0,12% ke 16.118,00.

Hari perdagangan Kamis diwarnai dengan laporan keuangan dari berbagai perusahaan besar, termasuk AstraZeneca, Rheinmetall, DHL, dan Commerzbank.

Saham AstraZeneca naik 3,1% setelah perusahaan farmasi itu melaporkan pendapatan dan laba kuartal ketiga yang melampaui ekspektasi. Perusahaan mempertahankan panduan kinerja tahunan dengan proyeksi kenaikan pendapatan sekitar satu digit tinggi dan laba per saham inti naik dua digit rendah.

Chief Executive Officer (CEO) AstraZeneca, Pascal Soriot, mengatakan perusahaan memutuskan untuk tetap berhati-hati di tengah tantangan di pasar China dan Amerika Latin. “Kami memiliki rentang panduan; kami bisa berakhir di ujung atas rentang tersebut. Kami memutuskan untuk berhati-hati dan mungkin memberikan hasil lebih baik jika semuanya berjalan baik,” ujarnya kepada CNBC.

Soriot juga menyinggung kebijakan perdagangan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump. “Presiden Trump ingin menyeimbangkan biaya dan risiko inovasi di industri kami. Ia ingin memastikan negara-negara membayar bagian yang adil dalam mengembangkan obat-obatan yang dapat menyelamatkan nyawa,” katanya. Menurutnya, AstraZeneca setuju dengan pendekatan itu dan telah memperkuat investasi riset dan produksi di AS.

Dari sektor pertahanan, Rheinmetall mencatat penjualan kuartal ketiga sebesar 2,78 miliar euro, sedikit di bawah perkiraan, namun laba operasional naik hampir 20% menjadi 360 juta euro. Penjualan divisi senjata dan amunisi naik 190 juta euro menjadi 691 juta euro. Secara total, penjualan senjata dalam sembilan bulan pertama tahun ini mencapai rekor 2 miliar euro, didorong pesanan dari negara anggota NATO dan Ukraina. Saham Rheinmetall ditutup naik tipis 0,1%.

Sementara itu, saham DHL melonjak 8,6% setelah perusahaan logistik asal Jerman ini melampaui perkiraan kinerja kuartal ketiga. CEO DHL, Tobias Meyer, mengungkapkan perusahaan mengalami penurunan volume perdagangan yang signifikan di Amerika Serikat.

Sebaliknya, saham Commerzbank turun 2% setelah melaporkan penurunan laba bersih sebesar 7,9% menjadi 591 juta euro atau sekitar US$680 juta pada kuartal ketiga. CEO Bettina Orlopp menjelaskan penurunan tersebut disebabkan oleh dampak pajak yang tercatat. “Kami memiliki rasio biaya terhadap pendapatan sebesar 56%, turun tiga poin persentase dibanding tahun lalu,” ujarnya.

Meski demikian, Commerzbank menaikkan proyeksi pendapatan bunga bersih tahunannya menjadi 8,2 miliar euro dari 8 miliar euro sebelumnya.

Tekanan terbesar datang dari saham raksasa minuman Diageo yang anjlok 6,5% setelah memangkas panduan kinerja tahunannya. Perusahaan yang terdaftar di London ini menyebut pelemahan di pasar China dan Amerika Serikat sebagai penyebab utama. Diageo juga masih memperkirakan kerugian sebesar US$200 juta akibat tarif AS.

Dari sisi kebijakan moneter, Bank Sentral Norwegia mempertahankan suku bunga acuan di level 4%, sementara Bank of England juga menahan suku bunga menjelang pengumuman Anggaran Musim Gugur Inggris. Setelah keputusan tersebut, imbal hasil obligasi pemerintah Inggris tenor 10 tahun turun hampir 3 basis poin ke sekitar 4,438%, sedangkan nilai poundsterling naik 0,42% terhadap dolar AS menjadi US$1,3103.

Sementara itu, pasar Asia sebelumnya ditutup menguat mengikuti kenaikan di Wall Street, didorong hasil positif laporan keuangan AMD yang mengangkat saham-saham berbasis AI. Namun, pasar AS berbalik melemah karena investor mulai berhati-hati terhadap valuasi tinggi saham teknologi.

Di sisi lain, investor global juga mencermati sidang Mahkamah Agung AS terkait kebijakan tarif era Presiden Donald Trump. Para hakim menunjukkan keraguan atas legalitas kebijakan tersebut, yang memunculkan ekspektasi adanya keputusan untuk mencabut sebagian tarif perdagangan itu.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Wall Street Merosot, Saham AI Kembali Tertekan dan Dow Turun Hampir 400 Poin

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street kembali...

Bursa Asia Kompak Menguat, Saham AI Jadi Pendorong Utama

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak naik pada...

Saham Barito Renewables Tembus Indeks Global MSCI, Jadi Salah Satu Pendatang Baru Terbesar

STOCKWATCH.ID (LONDON) – MSCI Inc. resmi mengumumkan hasil Index...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru