STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa mengalami penguatan pada penutupan perdagangan Jumat (27/12/2024), setelah libur Natal.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham dari seluruh Eropa, naik 3,37 poin atau 0,67%, menjadi 507,18. Indeks ini mencatatkan kenaikan mingguan sebesar 0,89% setelah dua pekan sebelumnya mengalami penurunan.
Sebagian besar sektor dan bursa utama di Eropa berada di zona hijau. FTSE 100 di Inggris menguat 12,79 poin atau 0,16%, mencapai 8.149,78. Indeks DAX Jerman bertambah 135,55 poin atau 0,68%, menjadi 19.984,32. Di Prancis, CAC 40 melonjak 72,68 poin atau 1%, menuju level 7.355,37.
Indeks AEX bertambah 3,44 poin atau 0,39%, di 879,7, dan BEL 20 naik 18,17 poin atau 0,43%, ke angka 4.264,22. Di Skandinavia, OMXS30 menguat 20,32 poin atau 0,82%, menjadi 2.490,19. SMI menguat 101,06 poin atau 0,88%, di 11.589,34. HEX mencatat lonjakan terbesar, yakni 150,21 poin atau 1,61%, menjadi 9.477,06. PSI20 juga menunjukkan kenaikan, dengan tambahan 47,76 poin atau 0,76%, di 6.373,5. Sementara itu, OMXC 25 naik 28,38 poin atau 1,6%, di level 1.797,17.
Sektor kesehatan menjadi pendorong utama penguatan pasar. Saham Novo Nordisk, perusahaan farmasi asal Denmark, melonjak 2% setelah pekan lalu sempat anjlok hingga 20%. Di sektor energi, saham Vaar Energi dari Norwegia naik 3%, dan Neste dari Finlandia memimpin penguatan indeks Stoxx 600 dengan lonjakan 5,7%.
Sektor teknologi juga mencatatkan penguatan. Saham Evolution, perusahaan judi daring asal Swedia, naik 3,7% setelah sempat terpukul oleh ulasan regulator Inggris terkait koneksi perusahaan dengan operator tak berlisensi.
Namun, tidak semua sektor mencatatkan kabar baik. Saham Delivery Hero anjlok 5,4% setelah regulator antimonopoli Taiwan memblokir rencana akuisisi Foodpanda oleh Uber senilai US$950 juta.
Investor juga terus memantau data ekonomi dari China. Laba industri di negara tersebut turun untuk bulan keempat berturut-turut pada November. Meskipun demikian, revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi China oleh Bank Dunia untuk 2024 dan 2025 memberikan harapan baru bagi pasar global.
Di sisi lain, Jerman menghadapi dinamika politik yang memanas. Presiden Frank-Walter Steinmeier membubarkan parlemen untuk membuka jalan bagi pemilu baru pada Februari mendatang. Langkah ini diambil setelah pemerintahan koalisi Kanselir Olaf Scholz lengser awal bulan ini.