STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa menguat pada penutupan perdagangan Selasa (28/1/2025) waktu setempat. meskipun sebelumnya sempat diguncang kekhawatiran soal terobosan teknologi AI dari Tiongkok. Kekhawatiran ini muncul setelah startup AI asal Tiongkok, DeepSeek, berhasil menciptakan model AI dengan biaya jauh lebih murah daripada teknologi yang ada di Silicon Valley.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa naik 0,5%. Sektor real estat dan utilitas menjadi pendorong utama dengan kenaikan masing-masing 1,1%. Saham barang konsumsi juga naik 0,9%.
DAX Jerman tercatat sebagai salah satu indeks yang paling menonjol, dengan lonjakan 0,7% menjadi 21.430,58. Sementara itu, indeks IBEX 35 Spanyol melonjak lebih tinggi lagi, naik 1,31% menjadi 12.154,2. FTSE 100 Inggris juga menguat 0,35% ke level 8.533,87.
Namun, tidak semua indeks mengalami kenaikan. CAC 40 Prancis dan FTSE MIB Italia masing-masing turun tipis 0,12%. Di sisi lain, saham Sartorius, perusahaan biofarmasi, mencatatkan lonjakan 11,5% setelah laporan keuangan awal menunjukkan pencapaian target profitabilitas dan prospek positif untuk 2025.
Sebelumnya, pasar global sempat dilanda aksi jual besar-besaran setelah DeepSeek berhasil menciptakan model AI murah. Kekhawatiran bahwa dominasi perusahaan teknologi AS di sektor AI bisa terancam membuat saham Nvidia terpuruk. Perusahaan ini kehilangan hampir US$600 miliar dalam kapitalisasi pasar hanya dalam sehari—penurunan terbesar dalam sejarah pasar saham AS.
Sementara itu, beberapa pasar Asia-Pasifik, seperti Taiwan, Korea Selatan, dan Tiongkok, ditutup karena libur Tahun Baru Imlek. Namun, saham di Hong Kong justru mencatatkan kenaikan, menandakan pemulihan pasar Asia setelah guncangan sebelumnya.
Meski Bursa Eropa berhasil menguat, para analis mengingatkan bahwa ketidakpastian pasar AI global masih akan terus menghantui. Terobosan teknologi ini menunjukkan bahwa persaingan dalam inovasi teknologi kini semakin ketat dan tidak mengenal batas negara.