STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa berakhir melemah pada perdagangan Selasa (16/12/2025) waktu setempat. Penurunan ini membalikkan keuntungan yang sempat diraih pada awal pekan.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang berisi saham-saham utama di Eropa tercatat terkoreksi 0,47% ke level 579,80. Mayoritas sektor dan bursa utama terperosok ke zona merah.
Indeks FTSE 100 Inggris turun 0,68% menjadi 9.684,79. Indeks DAX Jerman melemah 0,63% ke posisi 24.076,87. Penurunan juga terjadi pada CAC 40 Prancis sebesar 0,23% menjadi 8.106,16. Sementara itu, FTSE MIB Italia turun 0,29% dan IBEX 35 Spanyol terkoreksi 0,70%.
Perhatian pasar tertuju pada perkembangan negosiasi damai Rusia-Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan kesediaannya melepas ambisi keanggotaan NATO demi mengakhiri perang.
Presiden AS Donald Trump turut memberikan sinyal positif kepada wartawan pada hari Senin. Ia menyebut negosiator kini “lebih dekat dari sebelumnya” untuk menghentikan konflik setelah pembicaraan panjang dengan para pemimpin Eropa.
Kabar perdamaian ini justru menekan saham-saham pertahanan. Sektor Pertahanan dan Dirgantara Stoxx Eropa ditutup anjlok 1,8%. Saham Saab asal Swedia jatuh 4,8%. Perusahaan Jerman, Rheinmetall dan Renk, masing-masing merosot 4,5% dan 4,3%. Saham-saham ini mencatat kerugian terbesar di Eropa pada hari Selasa.
Selain isu geopolitik, investor juga bersiap menghadapi pekan yang sibuk bagi bank sentral. Bank Sentral Eropa (ECB) akan menggelar pertemuan kebijakan terakhir tahun ini pada Kamis. Bank sentral ini diperkirakan akan menahan suku bunga di level 2%.
Presiden ECB Christine Lagarde memberikan sinyal optimis terkait ekonomi. Ia menyebut bank sentral kemungkinan akan menaikkan perkiraan pertumbuhannya lagi pada bulan Desember. Sebelumnya, prediksi pertumbuhan PDB tahunan telah dinaikkan menjadi 1,2% pada September lalu.
Bank of England (BOE), Riksbank, dan Norges Bank juga dijadwalkan mengambil keputusan kebijakan moneter terakhir untuk tahun 2025 minggu ini. BOE diperkirakan akan memangkas suku bunga.
Prediksi pemangkasan bunga BOE semakin kuat setelah rilis data ekonomi Inggris. Tingkat pengangguran negara tersebut naik sedikit menjadi 5,1% dalam tiga bulan hingga Oktober. Ini merupakan level tertinggi sejak Januari 2021. Jumlah karyawan yang digaji juga turun 0,5% atau sebanyak 149.000 orang dalam setahun hingga Oktober.
Suren Thiru, Direktur Ekonomi di Institute of Chartered Accountants di Inggris dan Wales memberikan pandangannya terkait data tersebut.
“Laju pasar tenaga kerja yang terurai dengan kecepatan yang mengkhawatirkan berarti pemangkasan suku bunga pada hari Kamis tampaknya tidak terelakkan karena angka-angka ini pasti akan memperburuk kekhawatiran atas kekuatan kondisi ekonomi,” ujar Suren Thiru.
Agenda ekonomi lainnya juga menjadi perhatian. Angka inflasi Zona Euro dan Inggris akan dirilis pada hari Rabu. Data ini bisa memengaruhi keputusan kebijakan moneter selanjutnya.
Para pemimpin Eropa juga akan diuji mentalnya minggu ini. Mereka membahas pendanaan untuk Ukraina pada pertemuan puncak di Brussels, Kamis. Pembicaraan mencakup kemungkinan penggunaan aset Rusia yang dibekukan untuk menopang pinjaman 210 miliar euro atau US$ 246 miliar ke Kyiv.
