STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik kompak melemah pada penutupan perdagangan Senin sore (24/2/2025) waktu setempat. Pasar terseret sentimen negatif dari Wall Street yang mencatatkan kinerja terburuk tahun ini pada akhir pekan lalu.
Mengutip CNBC International, data ekonomi terbaru AS memicu kekhawatiran investor. Inflasi yang tetap tinggi dan tanda-tanda perlambatan ekonomi membuat pelaku pasar waspada. Akibatnya, aksi jual terjadi di berbagai indeks utama Asia.
Indeks CSI300 China turun 0,22% dan ditutup di level 3.969,72. Sementara itu, Hang Seng di Hong Kong anjlok 0,58% ke 23.341,61, setelah sebelumnya sempat mencetak level tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Pasar saham India juga berada di zona merah. Nifty 50 merosot 1,08%, sementara indeks BSE Sensex terkoreksi 1,03% pada pukul 13.30 waktu setempat.
Di Korea Selatan, Kospi melemah 0,35% ke 2.645,27, sedangkan indeks Kosdaq yang berisi saham-saham berkapitalisasi kecil turun 0,17% ke 773,33.
Australia menjadi satu-satunya pasar yang mencatatkan kenaikan. Indeks S&P/ASX 200 naik tipis 0,14% ke 8.308,20, mengakhiri tren penurunan selama lima sesi berturut-turut.
Sementara itu, bursa Jepang libur karena hari raya nasional. Singapura juga merilis data inflasi yang menunjukkan penurunan. Inflasi inti naik 0,8% secara tahunan pada Januari, menjadi yang terendah sejak Juni 2021. Angka ini lebih rendah dari perkiraan analis sebesar 1,5%.