STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa kembali melemah tajam.pada penutupan perdagangan hari Kamis (19/12/2024) waktu setempat. Indeks utama mencatatkan sesi terburuk dalam lima pekan terakhir.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham di seluruh Eropa, tercatat merosot 1.51%. Semua sektor dan bursa utama di kawasan ini juga ikut tertekan.
FTSE 100 Inggris turun 1.14% ke 8,105.32. DAX Jerman mencatat penurunan lebih dalam, yakni 1.35% ke 19,969.86. CAC 40 Prancis dan FTSE MIB Italia masing-masing melemah 1.22% dan 1.78%. Sementara itu, IBEX 35 Spanyol ikut tergerus 1.53% ke level 11,439.9.
Aksi jual besar-besaran di Wall Street menjadi pemicu awal. The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 4.25%-4.5%. Namun, pernyataan bahwa hanya akan ada dua pemangkasan suku bunga pada 2025 membuat pasar kecewa. Sebelumnya, investor berharap akan ada empat kali pemangkasan.
Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan kebijakan moneter akan lebih hati-hati ke depan. “Kita sudah bergerak cepat sampai titik ini, dan langkah selanjutnya akan lebih terukur,” ujarnya.
Pernyataan tersebut memicu kepanikan di Wall Street. Optimisme pasar bullish langsung memudar. Dampaknya bahkan terasa di Asia-Pasifik, dengan pelemahan pada pasar saham dan mata uang regional.
Di Eropa, pesimisme investor tetap mendominasi. Namun, di sisi lain, pasar AS justru memberikan sedikit harapan. Dow Jones Industrial Average naik 0.9% pada pembukaan Kamis.
Bank of England turut mencuri perhatian. Bank sentral ini mempertahankan suku bunga di level 4.75%, meski inflasi melonjak ke level tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Sebanyak tiga anggota dewan memilih menurunkan suku bunga, sementara enam lainnya ingin mempertahankan.
Dari Swedia, Riksbank memutuskan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Sementara itu, bank sentral Norwegia memilih mempertahankan suku bunga, tetapi memberikan sinyal penurunan mulai Maret 2025.