STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak beragam pada penutupan perdagangan hari Rabu sore (29/1/2025) waktu setempat. Beberapa indeks utama naik tajam, sementara yang lain justru melemah. Bursa Jepang dan Australia menguat, mengikuti rebound Wall Street. Namun, indeks saham di China justru tertekan.
Mengutip CNBC International, indeks Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 1,02% ke 39.414,78. Saham teknologi kembali bangkit setelah sebelumnya anjlok. Advantest naik 4,36%, Tokyo Electron menguat 2,34%, dan SoftBank Group bertambah 2,43%. Investor juga mencermati risalah pertemuan Bank of Japan (BOJ) soal suku bunga netral. BOJ baru saja menaikkan suku bunga ke 0,5%, tertinggi sejak 2008.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,57% ke 8.447, level tertinggi sejak Desember 2024. Data inflasi Australia lebih rendah dari perkiraan. Inflasi kuartalan naik 0,2%, sedangkan secara tahunan mencapai 2,4%, di bawah ekspektasi 2,5%.
Sementara itu, pasar saham China justru melemah. Indeks Shanghai Composite turun tipis 0,06% ke 3.250,6. Indeks Shenzhen Composite anjlok 1,33% ke 10.156,07. “Prospek ekonomi China masih belum stabil,” ujar analis pasar.
Bursa Korea Selatan dan Taiwan mencatat kenaikan. Indeks KOSPI naik 0,85% ke 2.536,8. Indeks Taiwan Stock Exchange melonjak 0,9% ke 23.525,41. Pasar Hong Kong juga ikut menguat. Indeks Hang Seng (HSI) naik tipis 0,14% ke 20.225,11.
Beberapa bursa utama di Asia-Pasifik tutup hari ini karena libur Tahun Baru Imlek. Sementara itu, Wall Street mengalami lonjakan tajam semalam. Nasdaq naik 2,03%, S&P 500 menguat 0,92%, dan Dow Jones bertambah 136,77 poin atau 0,31%.
Saham Nvidia menjadi sorotan. Setelah sempat anjlok 17% dan kehilangan hampir US$600 miliar dalam sehari, sahamnya kini melonjak hampir 9%.
Investor kini fokus pada kebijakan suku bunga global dan kondisi ekonomi China yang masih penuh ketidakpastian.