Selasa, November 25, 2025
26.8 C
Jakarta

Bursa Saham Eropa Menguat Tipis Menjelang Laporan Nvidia, Aksi Jual Mulai Mereda

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat tipis pada perdagangan Rabu (19/11/2025) waktu setempat, setelah beberapa hari tertekan sentimen negatif terhadap saham teknologi. Investor mulai menahan aksi jual sambil menunggu laporan kinerja Nvidia yang dirilis setelah penutupan pasar di Amerika Serikat.

Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang berisi saham-saham utama di Eropa sempat melemah di awal sesi sebelum berbalik menguat 0,1% dan mengakhiri penurunan empat hari beruntun. Mayoritas bursa utama di Eropa juga bergerak positif meski masih ada indeks yang melemah.

Indeks CAC 40 ditutup di 7.953,77 atau turun 0,18%. FTSE MIB berakhir di 42.651,49 atau turun 0,44%. FTSE 100 melemah 0,47% ke 9.507,41. DAX turun 0,08% ke posisi 23.162,92. Sementara itu, IBEX 35 naik 0,39% menjadi 15.889,30. Stoxx Europe 600 berakhir di 561,71 atau turun 0,03%.

Pasar global bergerak hati-hati pekan ini. Kekhawatiran terhadap valuasi saham teknologi terkait kecerdasan buatan kembali mencuat. Bursa Wall Street juga berbalik menguat pada Rabu setelah empat hari melemah. Investor menyiapkan diri untuk laporan kinerja Nvidia yang menjadi tolok ukur kekuatan reli saham AI.

Para analis memperkirakan Nvidia akan melampaui ekspektasi Wall Street dan mencatat pertumbuhan penjualan yang kuat. Dorongan utama berasal dari permintaan tinggi untuk chip AI dan infrastruktur pendukungnya. Namun ekspektasi terhadap Nvidia sangat tinggi. Investor dalam beberapa hari terakhir sempat mengambil untung di saham teknologi karena khawatir reli AI membuat valuasi perusahaan seperti Nvidia dan raksasa teknologi lainnya naik terlalu cepat.

Di sektor lain, Indeks Aerospace and Defense Eropa menyentuh level terendah dua bulan dan ditutup turun sekitar 1,9%. Penurunan muncul setelah laporan Axios yang menyebut pemerintah Amerika Serikat “secara diam-diam” mengerjakan rencana perdamaian Ukraina-Rusia.

Saham Rheinmetall dan Renk yang selama ini menjadi penopang reli saham pertahanan Eropa ikut tertekan. Rheinmetall turun 7% dan Renk turun 8% pada perdagangan Rabu.

Di sisi pergerakan emiten, saham Kering turun 4,2% setelah CEO Luca de Meo menyampaikan perlunya perampingan jaringan toko dan pengurangan ketergantungan pada merek Gucci untuk kembali tumbuh. Informasi ini berasal dari memo internal yang dilihat Reuters. De Meo memberi batas waktu 18 bulan untuk mengembalikan pertumbuhan seluruh merek perusahaan, termasuk Yves Saint Laurent dan Bottega Veneta. Tekanan penjualan datang sebulan setelah perusahaan setuju menjual bisnis kecantikannya kepada L’Oreal dengan nilai 4 miliar euro atau setara US$4,6 miliar.

Perusahaan teknik Inggris Smiths Group turun 1% setelah mengumumkan program pembelian kembali saham senilai £1 miliar atau sekitar US$1,3 miliar. Perusahaan juga mencatat pertumbuhan pendapatan organik 3,5% pada kuartal pertama tahun fiskal.

WH Smith bergerak volatil sebelum akhirnya naik 6,8%. Saham perusahaan ritel perjalanan itu bangkit dari level terendah 52 pekan setelah perusahaan mengumumkan CEO Carl Cowling mengundurkan diri. Keputusan ini diambil setelah hasil investigasi independen menemukan kesalahan pencatatan akuntansi di divisi Amerika Utara. Pada musim panas lalu, perusahaan mengungkap adanya “lebihan” proyeksi laba perdagangan utama sebesar £30 juta.

Saham Vivendi yang diperdagangkan di Paris anjlok 12,7% setelah sempat jatuh hingga 20%. Penurunan terjadi setelah laporan media Prancis yang menyebut pengadilan kemungkinan besar memutuskan mendukung Bolloré Group dalam sengketa soal status pengendali Vivendi. Bolloré memegang hampir 30% saham Vivendi. Putusan final dijadwalkan keluar pada 28 November.

Saham Nokia juga jatuh 7% setelah berbalik arah dari kenaikan. Penurunan terjadi setelah perusahaan mengumumkan strategi baru yang berfokus pada jaringan berbasis AI. Perusahaan juga menetapkan target laba operasional tahunan sebesar 2,7 miliar hingga 3,2 miliar euro pada 2028. Nokia akan merestrukturisasi bisnisnya menjadi dua unit, yaitu Network Infrastructure dan Mobile Infrastructure.

Data inflasi Inggris yang dirilis Rabu menunjukkan penurunan inflasi tahunan ke level 3,6% pada Oktober. Angka ini meningkatkan peluang penurunan suku bunga menjelang Natal dari Bank of England. Pound sterling terakhir terpantau melemah 0,6% terhadap dolar AS.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Medco Energi, Emiten Indonesia Pertama Tercatat di OTCQX Best Market

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)...

Komentar The Fed Ubah Sentimen, Wall Street Menguat Lagi

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street ditutup...

Bursa Eropa Melemah, Sentimen Tertekan Volatilitas Global dan Saham Teknologi

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru