STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa melemah pada penutupan perdagangan Senin (27/1/2025) waktu setempat. Kekhawatiran terhadap kemajuan teknologi AI dari startup China, DeepSeek, mengguncang pasar. Indeks acuan Stoxx 600 turun tipis 0,07% setelah sebelumnya sempat mencatatkan penurunan lebih dalam.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa turun tipis 0,07% setelah sebelumnya sempat mencatatkan penurunan lebih dalam.
Saham teknologi memimpin pelemahan dengan koreksi sebesar 1,5%. Hal ini sejalan dengan tekanan yang terjadi di bursa Asia dan Amerika Serikat. Keberhasilan DeepSeek menantang dominasi raksasa teknologi global memunculkan kekhawatiran tentang masa depan kepemimpinan AI, termasuk di kawasan Eropa.
Saham perusahaan chip Eropa terpukul cukup parah. ASML dan ASM International masing-masing anjlok 7% dan 12%. Siemens Energy, yang menggunakan teknologi Nvidia dalam operasionalnya, tertekan lebih dalam dengan penurunan hampir 20%. Saham Schneider Electric, yang bermitra dengan Nvidia untuk pengembangan sistem pendingin pusat data AI, juga jatuh 9,5%.
Namun, tidak semua sektor mengalami tekanan. Saham maskapai Ryanair justru menguat 3,3% setelah membukukan laba kuartalan yang melampaui ekspektasi. Meski demikian, Ryanair merevisi turun proyeksi pertumbuhan lalu lintas tahun 2026 karena keterlambatan pengiriman pesawat Boeing.
Pelaku pasar kini menantikan laporan kinerja perusahaan besar seperti LVMH, Shell, ASML, Roche, Deutsche Bank, dan Nokia yang akan dirilis minggu ini. Data pertumbuhan ekonomi zona euro, Prancis, dan Jerman juga dijadwalkan keluar pada Kamis. Selain itu, keputusan kebijakan moneter dari European Central Bank (ECB) dan Federal Reserve AS menjadi sorotan utama.
Di Asia, bursa Jepang dan Hong Kong mencatat penguatan. Investor di kawasan tersebut mencermati data manufaktur dan laba industri China yang memberikan harapan di tengah tekanan pasar global.