STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus memperkuat komitmen untuk menjalankan operasional bisnis berkelanjutan dengan mengedepankan tiga prinsip utama Tujuan Pembangunan Berkelanjutan: prosperity, people, dan planet. Hal ini tercermin dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang tidak hanya berfokus pada kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada kinerja perusahaan.
Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan bahwa aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) adalah pilar penting untuk pembangunan berkelanjutan. “Semua perusahaan harus menerapkan prinsip ESG. Perlu adaptasi, namun saya yakin Indonesia bisa,” ujar Erick, dikutip Senin (2/12/2024). Ia menambahkan, penerapan ESG sangat penting dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Direktur Utama SIG, Donny Arsal, mengatakan, sebagai pemimpin pasar di Indonesia, SIG menghadapi berbagai tantangan seperti perubahan iklim, perkembangan teknologi, isu globalisasi, dan urbanisasi. Untuk itu, SIG menerapkan praktik bisnis berbasis ESG untuk meningkatkan kapasitas menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang mendukung pembangunan berkelanjutan. SIG juga memiliki Sustainability Roadmap 2030, yang berisi strategi dan indikator kinerja keberlanjutan, yang akan dijadikan panduan bagi seluruh entitas bisnis perusahaan.
“SIG mengapresiasi dukungan Kementerian BUMN dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia yang telah menginisiasi Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). Kami percaya PROPER akan memaksimalkan kontribusi SIG dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia,” tambah Donny Arsal.
Pada pilar Prosperity dan Planet, SIG memastikan penerapan prinsip keberlanjutan untuk mendorong pertumbuhan sambil memelihara lingkungan dan sumber daya alam untuk masa depan. SIG menggunakan teknologi modern dalam proses produksi, seperti hydrogen injection dan bahan bakar alternatif, yang mengurangi emisi karbon hingga 38% dibandingkan semen konvensional. Salah satu produk inovatifnya, precise interlock brick, menawarkan efisiensi dalam pembangunan perumahan yang cepat, kuat, dan terjangkau.
SIG juga berfokus pada dekarbonisasi dengan mengembangkan energi bersih melalui panel surya dan optimasi gas panas buang dari proses produksi semen. Perusahaan juga melakukan reklamasi lahan pascatambang dan berkolaborasi dengan pemerintah serta komunitas untuk meningkatkan daya saing dan menciptakan nilai bersama.
Pada pilar People, SIG meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan yang berfokus pada pengentasan kemiskinan. Program ini termasuk pelatihan kerja di sektor konstruksi, pendanaan usaha mikro, serta pemberdayaan perempuan dan kemitraan dengan UKM untuk rantai pasok yang inklusif, yang memberi dampak ekonomi positif bagi komunitas sekitar.
Donny Arsal menambahkan, pada tahun 2024, SIG menggenjot beberapa program unggulan untuk mendukung inisiatif dekarbonisasi, seperti pengelolaan sampah terintegrasi dengan teknologi biomembran dan Ruang Kolaboratif Baruwani Circular Hub di Cilacap, yang dikelola oleh anak usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI). Ruang Kolaboratif Baruwani Circular Hub mengintegrasikan pengelolaan lingkungan, ekonomi sirkular, kreativitas, dan pemberdayaan masyarakat. Evaluasi menunjukkan program ini memiliki rasio Social Return on Investment (SROI) 1:1,59, yang artinya program ini memberikan manfaat lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.
Program unggulan lainnya adalah budi daya kaliandra di PT Semen Padang, yang melibatkan kelompok tani binaan perusahaan. Evaluasi menunjukkan SROI program ini sebesar 2,00, yang berarti setiap dana Rp1 yang diinvestasikan menghasilkan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan senilai Rp2.
Di Tuban, Jawa Timur, SIG juga sukses mengubah lahan pascatambang menjadi Ecopark Kambang Semi, sebuah sarana wisata edukasi pertanian, peternakan, dan perikanan. SIG memperluas program ini dengan pemanfaatan limbah tongkol jagung sebagai bahan bakar alternatif dalam pembuatan semen.
“Dengan mengintegrasikan prinsip Prosperity, People, dan Planet, SIG tidak hanya menciptakan nilai ekonomi tetapi juga berkontribusi pada pengentasan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian lingkungan. Kami berkomitmen untuk membangun masa depan yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan,” tutup Donny Arsal.