STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama lima hari perdagangan (22-26 September 2025) mengalami kenaikan sebesar 49,294 poin atau naik 0,61%, yaitu dari 8.040,039 menjadi 8.089,333.
Menurut data RTI Business, kapitalisasi pasar pada Jumat ini tercatat sebesar Rp14.916.788 triliun, naik dari Rp14.684.024 triliun, Senin (22/9/2025).
Di tengah peningkatan IHSG, terdapat 5 saham mencatat penguatan terbesar atau top gainers pada pekan ini. Adapun 5 saham emiten teratas di Top Gainers dalam lima hari pekan ini (22-26 September 2025) adalah PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA), PT Lenox Pasifik Investama Tbk (LPPS), PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM).
Dalam periode tersebut di atas, harga saham JARR naik Rp2.500 atau melejit 142,86% menjadi Rp4.250 per unit. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 132,7 juta unit senilai Rp433,3 miliar. Frekuensi transaksi saham JARR sebanyak 41.507 kali. Net foreign sell (NFS) di saham JARR tercatat Rp26,5 miliar.
Posisi kedua, ditempati oleh saham ZATA yang terangkat Rp39 atau meningkat 92,86% menjadi Rp81 per saham. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 1,2 miliar unit senilai Rp86,3 miliar. Frekuensi transaksi saham ZATA sebanyak 38.685 kali. Net foreign buy (NFB) di saham ZATA tercatat Rp116,5 juta.
Berikut, saham LPPS naik Rp47 atau menguat 56,63% menjadi Rp130 per saham. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 706,1 juta unit senilai Rp82,6 miliar dengan frekuensi sebanyak 48.994 kali. Net foreign sell (NFS) di saham LPPS tercatat sebesar Rp27,5 juta.
Keempat diduduki saham TEBE yang naik Rp985 atau melejit 53,68% menjadi Rp2.820 per unit. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 128,6 juta unit senilai Rp304,6 miliar. Frekuensi transaksi saham TEBE sebanyak 27.562 kali. Net foreign sell (NFS) di saham TEBE tercatat sebesar Rp8 miliar.
Terakhir (kelima), saham WIIM terangkat Rp405 atau menguat 43,55% menjadi Rp1.335 per saham. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 315,2 juta unit senilai Rp398 miliar dengan frekuensi sebanyak 57.853 kali transaksi. Net foreign buy (NFB) di saham WIIM tercatat sebesar Rp8,4 miliar.