STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat perkembangan pesat dalam penerbitan Efek Beragun Aset dan Efek Berbasis Utang dan Sukuk (EBUS) sepanjang tahun 2024. Hingga 9 Agustus 2024, total dana yang berhasil dihimpun dari 97 emisi EBUS oleh 60 penerbit mencapai Rp81,5 triliun.
Antusiasme perusahaan dalam memanfaatkan EBUS sebagai alternatif penggalangan dana masih tinggi. EBUS menjadi pilihan menarik bagi perusahaan untuk menghimpun dana besar, terutama di tengah kondisi pasar yang dinamis,
Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, sampai saat ini, masih ada 13 emisi dari 9 penerbit EBUS yang berada dalam pipeline BEI. “Sampai dengan 09 August 2024 terdapat 13 emisi dari 9 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline,” ujar Nyoman, di Jakarta, Jumat (9/8/2024).
Nyoman mengatakan, perusahaan-perusahaan ini berasal dari berbagai sektor. Sektor energy mendominasi yang diwakili oleh 3 perusahaan atau 33,3%. Sektor Basic Materials dan Industrials juga menunjukkan minat besar dengan masing-masing 2 perusahaan atau 22,2%. Sementara itu, sektor Financials serta Transportation & Logistic masing-masing menyumbang 1 perusahaan dalam pipeline, berkontribusi sebesar 11,1%.
Yang menarik, tidak ada perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals, Consumer Non-Cyclicals, Healthcare, Infrastructures, Properties & Real Estate, serta Technology dalam pipeline EBUS kali ini. Hal ini menunjukkan variasi sektor yang cukup unik dalam penerbitan EBUS tahun ini.