STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia terus melambung tinggi pada penutupan perdagangan Senin(18/9/2023) waktu setempat atau Selasa pagi (19/9/2023) WIB. Meroketnya harga komoditas ini dipicu oleh kekhawatiran para pelaku pasar terhadap pengetatan pasokan..
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2023 ditutup melesat 71 sen menjadi US$91,48 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November 2023 berakhir meroket 50 sen menjadi US$94,43 per barel di London ICE Futures Exchange.
Keterbatasan pasokan yang menjadi penyebab melonjaknya harga minyak mentah dunia dipicu oleh pengurangan produksi Arab Saudi dan Rusia. Kedua produsen minyak raksasa tersebut memperpanjang pengurangan produksi minyak mentah secara sukarela sebesar 1,3 barel per hari sampai akhir tahun 2023.
Badan Informasi Energi AS atau Energi Information Administration (EIA) memperkirakan produksi minyak AS bakal turun untuk bulan ketiga secara beruntun pada Oktober menuju level terendah sejak Mei 2023.
Citi memperkirakan, tahun ini harga minyak mentah Brent mampu melampaui US$100 per barel. Hal senada disampaikan oleh CEO Chevron Mike Wirth dalam wawancara dengan Bloomberg News.