STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia anjlok lebih dari 1% pada penutupan perdagangan Kamis (13/6/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (14/6/2024) WIB. Analis menyebut penurunan ini terjadi karena aksi ambil untung.
Mengutip CNBC International, harga emas spot turun lebih dari 1% menjadi US$2.299,61 per ons. Sementara itu, emas berjangka AS turun 1,7% menjadi US$2.315,40.
Harga produsen AS tak terduga turun pada Mei di tengah biaya energi yang lebih rendah, menunjukkan inflasi mereda setelah melonjak di kuartal pertama.
“Ketidakmampuan emas untuk mempertahankan kenaikan pada data positif minggu ini menunjukkan adanya aksi ambil untung secara luas,” kata Tai Wong, pedagang logam independen berbasis di New York.
The Fed mempertahankan suku bunga pada Rabu waktu setempat. Bank sentral Amerika Serikat (AS) itu memperkirakan hanya satu kali pemotongan suku bunga pada 2024, meskipun ada beberapa kemajuan dalam inflasi. Tingkat pertumbuhan dan pengangguran berada pada level yang lebih baik dari yang dianggap berkelanjutan oleh bank sentral AS dalam jangka panjang.
“Minat beli dari China mungkin akan kembali pada level yang lebih rendah, tetapi tidak jelas pada level berapa. Menurut kalender, mereka belum membeli di atas US$2.300,” tambah Wong.
Di tempat lain, harga perak spot turun 2,8% menjadi US$28,88 per ons. Platinum turun 1,3% menjadi US$951,30, dan paladium turun 2,1% menjadi US$887,50.
Pasar emas menunjukkan pergerakan yang dinamis di tengah data inflasi yang mereda dan kebijakan moneter yang stabil. Meskipun ada penurunan harga, banyak pelaku pasar tetap optimis terhadap prospek emas di masa mendatang.