Minggu, Agustus 10, 2025
27.7 C
Jakarta

Dolar AS Bergerak Datar, Pasar Tunggu Kejelasan Kebijakan Tarif Trump

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Dolar AS bergerak datar pada penutupan perdagangan Rabu (22/1/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (23/1/2025) WIB. Investor masih menunggu pengumuman resmi tentang kebijakan tarif dari Presiden AS, Donald Trump.

Trump sebelumnya mengatakan bahwa pemerintah AS sedang mempertimbangkan untuk mengenakan tarif 10% pada barang-barang yang diimpor dari China mulai 1 Februari. Ia juga menyebutkan kemungkinan tarif 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada pada tanggal yang sama. Selain itu, Trump berencana memberlakukan tarif baru untuk barang-barang impor dari Eropa, meskipun rincian lebih lanjut belum diumumkan.

Mengutip CNBC International, setelah mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua tahun, yakni 110,17 pada minggu lalu karena ekspektasi tarif, dolar AS mulai melemah setelah tidak ada rencana tarif yang jelas. Dalam lima dari tujuh sesi perdagangan terakhir, dolar AS turun sekitar 1,2% dalam sepekan.

Brad Bechtel, Kepala Global FX di Jefferies, New York, mengatakan pasar memang perlu melakukan koreksi. “Fakta bahwa tidak ada pengumuman besar mengenai tarif pada hari pertama telah memicu aksi ambil untung,” ujarnya.

Bechtel juga menambahkan bahwa meskipun pasar sudah memperhitungkan sedikit kenaikan tarif, pergerakan harga dolar lebih banyak dipengaruhi oleh kebijakan Federal Reserve dan perbedaan suku bunga.

Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap mata uang lainnya, naik 0,01% menjadi 108,15 setelah sempat turun ke level 107,75, yang merupakan level terendah sejak 6 Januari.

Euro melemah 0,1% menjadi US$1,042. Sejumlah pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) menyatakan dukungan untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut, yang mengindikasikan pemangkasan suku bunga pada minggu depan hampir pasti terjadi. Langkah-langkah lebih lanjut juga kemungkinan besar akan diambil meskipun Federal Reserve AS mungkin lebih berhati-hati dalam kebijakan suku bunganya.

Pasar saat ini memperkirakan peluang 93% bahwa ECB akan memotong suku bunga setidaknya sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan mendatang.

Pada Senin lalu, Trump menandatangani memorandum perdagangan yang luas, memerintahkan badan-badan pemerintah untuk menyelesaikan tinjauan menyeluruh mengenai isu-isu perdagangan pada 1 April. Banyak pelaku pasar percaya tanggal tersebut akan menjadi momen penting dalam mengungkapkan rencana tarif lebih lanjut.

Dolar AS menguat 0,42% terhadap yen Jepang menjadi 156,16. Pasar memperkirakan peluang 88% untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Bank of Japan Jumat nanti.

Poundsterling Inggris melemah 0,23% menjadi US$1,2326. Kantor Statistik Nasional Inggris melaporkan defisit anggaran yang lebih besar dari yang diperkirakan pada Desember, yang dipicu oleh biaya bunga utang dan pembelian rumah militer sekali bayar. Hal ini menyoroti tekanan fiskal yang dihadapi Menteri Keuangan Rachel Reeves.

Dolar Kanada juga turun 0,44% terhadap dolar AS menjadi C$1,44 setelah mengalami minggu yang volatil, dengan level terendah 1,4515 untuk pertama kalinya sejak Maret 2020. Data menunjukkan penurunan inflasi bulan lalu menambah tekanan pada mata uang Kanada.

Analis di Deutsche Bank menyatakan bahwa dolar Kanada terhadap dolar AS merupakan “salah satu pasangan mata uang yang paling kurang dihargai dalam perang dagang mata uang.”

Peso Meksiko menguat 0,42% terhadap dolar AS menjadi 20,547.

Sementara itu, yuan China melemah 0,12% terhadap dolar AS menjadi 7,278 per dolar dalam perdagangan lepas pantai. Yuan sempat mencapai level terkuatnya sejak 11 Desember pada hari Selasa.

Artikel Terkait

Kontrak Baru PP Presisi Melejit 60% di Paruh Pertama 2025, Laba Ikut Naik!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT PP Presisi Tbk (PPRE) mencatatkan...

Multisarana Eduka (MSIE) Teken Perjanjian Sewa Lahan di Bali, Nilainya Segini!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)-  Direksi PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE)...

BTN Bidik Bisnis Kredit Kendaraan, Fokus ke Debitur KPR Subsidi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru