STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Dolar AS kembali melemah pada penutupan perdagangan Senin (3/2/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (4/2/2025) WIB. Penurunan dolar terjadi setelah Presiden Donald Trump mengumumkan penundaan tarif baru terhadap Meksiko selama sebulan. Keputusan ini diambil setelah Meksiko setuju mengerahkan 10.000 tentara Garda Nasional di perbatasan utara untuk menghentikan aliran narkoba ilegal.
“Kami telah mencapai kesepakatan dengan Meksiko untuk memperkuat perbatasan,” kata Trump. Ia menambahkan bahwa selama penundaan ini, kedua negara akan melanjutkan negosiasi lebih lanjut.
Mengutip CNBC International, kabar ini membawa angin segar bagi peso Meksiko. Mata uang tersebut menguat 0,95% terhadap dolar AS ke level 20,481, setelah sebelumnya sempat anjlok ke titik terendah dalam tiga tahun di angka 21,2882 per dolar AS.
Di sisi lain, indeks dolar AS turun 0,639% menjadi 108,81, setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam tiga minggu di angka 109,88 pada awal perdagangan.
Pekan lalu, AS mengumumkan tarif 25% terhadap barang dari Kanada dan Meksiko, serta tarif 10% terhadap barang dari China yang akan mulai berlaku Selasa. “Tarif ini diperlukan untuk membatasi imigrasi dan perdagangan narkoba,” ujar Trump.
Trump juga mengatakan telah berbicara dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, pada Senin dan akan kembali berdiskusi pukul 3 sore waktu ET (2000 GMT). Sementara itu, tarif terhadap Kanada dan China tetap berjalan meski Kanada telah mengumumkan langkah balasan.
Seorang pejabat senior Kanada mengatakan kepada New York Times bahwa Ottawa tidak optimistis tarif terhadap Kanada akan ditunda seperti halnya Meksiko.