Kamis, Agustus 7, 2025
27.7 C
Jakarta

Dolar AS Kuat, Bitcoin Pecahkan Rekor Baru! Ini Penyebabnya

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Dolar AS terus menguat pada penutupan perdagangan Senin (16/12/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (17/12/2024) WIB. Mata uang tersebut memperpanjang tren positif yang dimulai sejak akhir September. Dolar AS berhasil menguat melawan mata uang utama lainnya dan mendekati level tertingginya dalam tiga minggu. Penguatan dolar ini terjadi menjelang pertemuan penting Federal Reserve (Fed) dan bank sentral lainnya yang akan berlangsung minggu ini.

Mengutip CNBC International, pada Senin ini, dolar AS menguat 0,2% menjadi 0,8947 terhadap franc Swiss, mendekati level tertinggi sejak Juli. Dolar juga menguat 0,43% terhadap yen Jepang, mencapai posisi 154,28 setelah sebelumnya sempat menyentuh 154,480, level tertinggi sejak 26 November.

Kenaikan dolar ini dipicu oleh harapan pasar bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 0,25 poin pada pertemuan kebijakan yang dimulai Rabu ini. Berdasarkan data dari CME FedWatch, peluang penurunan suku bunga tersebut hampir mencapai 97%. Ini menyebabkan yield pada obligasi AS tenor 10 tahun turun 1,2 basis poin menjadi 4,387%.

Eugene Epstein, Kepala Struktur untuk Amerika Utara di Moneycorp, menjelaskan bahwa perhatian pasar bukan hanya pada penurunan suku bunga Fed. “Dolar menguat cukup signifikan sejak akhir September. Itu bisa dimaklumi karena indikator ekonomi kita berlawanan dengan narasi Fed yang menurunkan suku bunga, meski inflasi sudah turun dan pasar tenaga kerja melemah,” ujarnya.

Namun, bukan hanya kebijakan Fed yang mempengaruhi dolar. Yen Jepang juga kesulitan untuk pulih setelah penurunan terbesar dalam seminggu sejak September. Laporan menunjukkan bahwa Bank of Japan kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakan yang dimulai Kamis ini.

Sementara itu, euro sempat menguat setelah Kanselir Jerman Olaf Scholz kalah dalam pemungutan suara di parlemen. Hal ini membuka jalan bagi pemilihan umum yang akan datang. Meskipun sempat menguat, euro akhirnya turun 0,06% menjadi US$1,0496 setelah sebelumnya merosot.

Indeks dolar AS, yang melacak pergerakan dolar terhadap enam mata uang utama, turun 0,13% menjadi 106,87 setelah sempat mencapai level 107,16. Indeks ini sebelumnya tercatat berada di level tertinggi sejak 26 November, yakni 107,18.

Poundsterling juga mengalami kenaikan 0,70% menjadi US$1,2697 setelah sempat merosot ke level terendahnya sejak 27 November. Data menunjukkan adanya kontraksi ekonomi yang mengejutkan di Inggris, meskipun ada survei yang menunjukkan kenaikan harga di negara tersebut.

Di sisi lain, Bitcoin mencatatkan lonjakan luar biasa, melampaui harga tertinggi sepanjang sejarah. Mata uang kripto ini mencapai lebih dari US$106.000 setelah Presiden terpilih Donald Trump mengungkapkan rencananya untuk membentuk cadangan strategis Bitcoin AS, mirip dengan cadangan minyak strategis negara tersebut. Pernyataan Trump ini disambut dengan antusias oleh para investor kripto, dan Bitcoin pun meroket menjadi US$106.858 pada Senin. Harga Bitcoin tercatat naik 5,23% menjadi US$106.645.

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Turun Tipis, Investor Ambil Untung Jelang Keputusan Trump Soal The Fed

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup melemah tipis pada...

Harga Minyak Melemah, Pasar Tunggu Kepastian Sanksi Baru AS ke Rusia

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia kembali ditutup...

Harga Emas Mandek, Dolar AS Masih Terlalu Kuat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru