Kamis, Agustus 7, 2025
31 C
Jakarta

Dolar AS Merosot ke Titik Terendah dalam 3 Tahun, Ancaman Trump ke Powell Bikin Investor Cemas

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat makin tertekan. Pada penutupan perdagangan Senin (21/4/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (22/4/2025) WIB indeks dolar AS jatuh ke level terendah dalam tiga tahun terakhir. Penyebabnya tak lain adalah meningkatnya ketegangan antara Presiden AS Donald Trump dan Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Mengutip CNBC International, indeks ICE U.S. Dollar, yang mengukur kekuatan dolar terhadap sejumlah mata uang utama dunia, sempat menyentuh angka 97,92. Ini adalah level terendah sejak Maret 2022 menurut data dari FactSet. Sampai penutupan perdagangan, indeks ini turun 1% menjadi 98,38.

Dolar AS mulai mengalami tekanan sejak Trump dilantik pada Januari lalu. Namun, penurunan makin tajam sejak kebijakan tarif global diumumkan pada 2 April. Ketegangan makin menjadi setelah Trump melontarkan kritik pedas terhadap Jerome Powell.

Pada hari Senin, Trump kembali menyerang Powell lewat media sosial Truth Social. Ia menyebut Powell sebagai “Mr. Too Late” dan “pecundang besar”.

Pernyataan Trump memicu kekhawatiran pasar. Banyak investor khawatir Trump akan mencampuri independensi The Fed. Hal ini semakin diperparah dengan pernyataan Penasihat Ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett, yang mengatakan bahwa Trump sedang mempertimbangkan untuk memecat Powell dari jabatannya.

Wakil Ketua Evercore ISI, Krishna Guha, menilai situasi ini sebagai sinyal buruk dari pasar. “Kami melihat sinyal jelas dari pasar bahwa mereka tidak menyukai bahkan sekadar gagasan bahwa presiden mungkin mencoba memecat ketua The Fed,” ujarnya dalam program Squawk Box.

Guha juga menambahkan bahwa ada penurunan kepercayaan terhadap kebijakan ekonomi AS dalam beberapa minggu terakhir. “Kami melihat kombinasi aneh dari tekanan naik pada imbal hasil obligasi jangka panjang dan dolar yang melemah. Ini menunjukkan bahwa investor global menarik modal keluar dari AS,” jelasnya.

Kekhawatiran serupa juga disampaikan Kepala Kebijakan AS di Piper Sandler, Andy Laperriere. Dalam catatannya kepada klien, ia menulis, “Kita sedang melihat seorang presiden yang bertekad membalikkan Washington. Investor yang mengabaikan pernyataan Trump soal tarif sudah merasakan akibatnya. Akan menjadi kesalahan jika mengabaikan kata-kata dan tindakan Trump di isu-isu lain.”

Dolar AS selama ini dikenal sebagai mata uang cadangan global dan sering jadi pilihan utama investor. Namun, kondisi pasar saham dan obligasi AS yang menurun akibat perang tarif membuat daya tarik dolar ikut merosot.

Beberapa mata uang utama dunia justru menguat terhadap dolar. Euro naik 1,3%, sementara yen Jepang dan franc Swiss juga menunjukkan penguatan.

Situasi ini menunjukkan bahwa kepercayaan global terhadap stabilitas ekonomi AS sedang terguncang. Ketegangan politik dan arah kebijakan yang tak menentu membuat investor mulai menjauh dari aset-aset AS.

Artikel Terkait

Bocoran Kinerja BTN Semester I 2025, Laporan Keuangan Dirilis Sebelum Akhir Bulan!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk...

Dolar AS Melemah, Pasar Yakin The Fed Bakal Potong Suku Bunga Lagi

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

Laba SBMA Melejit 26,84%, Pendapatan Juga Naik di Semester I-2025!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru