Rabu, Agustus 6, 2025
32.2 C
Jakarta

Emas Melejit Lagi! Ternyata Ini Penyebab Harganya Sentuh Level Tertinggi dalam Sepekan

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia naik lagi dan menyentuh level tertinggi dalam sepekan pada penutupan perdagangan Kamis (12/6/2025) waktu setempat, atau Jumat pagi (13/6/2025) WIB. Kenaikan ini dipicu oleh ketegangan geopolitik yang terus memanas di Timur Tengah dan ekspektasi baru bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot naik 1,1% dan ditutup di level US$3.387,99 per troy ounce. Sementara itu, kontrak berjangka emas di Amerika Serikat melonjak 2% menjadi US$3.410,70 per troy ounce.

Vice President dan Senior Metals Strategist di Zanier Metals, Peter Grant, mengatakan bahwa emas mengalami kenaikan selama dua hari berturut-turut karena risiko geopolitik yang meningkat.

“Jika emas kembali menembus US$3.400, maka hambatan kecil berada di US$3.417 dan US$3.431. Namun, breakout menuju rekor tertinggi sepanjang masa sangat mungkin terjadi,” kata Grant.

Sinyal kekhawatiran datang dari pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ia mengatakan AS memindahkan personel dari kawasan Timur Tengah karena situasinya bisa menjadi berbahaya.

Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh juga menegaskan bahwa jika Iran diserang, maka mereka akan membalas dengan menyerang pangkalan-pangkalan militer AS di kawasan tersebut.

Di sisi lain, data ekonomi AS menunjukkan tekanan inflasi yang mulai mereda. Harga produsen naik lebih rendah dari perkiraan pada bulan Mei.

Selain itu, jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran baru pekan lalu tidak berubah, tetap di level tinggi. Ini menunjukkan pasar tenaga kerja mulai melonggar secara perlahan.

Data-data ini mendorong pelaku pasar untuk memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Para trader kini melihat peluang 80% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September. Bahkan, sebagian memproyeksikan pemangkasan kedua bisa terjadi pada Oktober, lebih cepat dari perkiraan sebelumnya di bulan Desember.

Data tersebut muncul setelah laporan inflasi konsumen atau CPI yang dirilis sehari sebelumnya juga menunjukkan hasil di bawah ekspektasi.

Sementara itu, Trump juga menyatakan kesediaannya memperpanjang tenggat 8 Juli untuk menyelesaikan pembicaraan dagang sebelum tarif yang lebih tinggi mulai berlaku. Meski begitu, ia mengaku yakin perpanjangan tidak akan diperlukan.

Untuk logam lainnya, harga perak spot turun tipis 0,07% ke US$36,24 per ons setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 2012 pada awal pekan.

Grant menambahkan bahwa perak masih punya peluang menguat. “Didukung oleh defisit pasokan multi-tahun dan kekuatan teknikal yang baru, perak berpeluang mencapai US$40 jika mampu menembus US$38,” ujarnya.

Platinum turun 0,02% ke US$1.259,80 per ons namun masih berada di dekat level tertinggi dalam lebih dari empat tahun. Sementara itu, harga palladium anjlok 2,7% ke US$1.063.

Artikel Terkait

Harga Emas Mandek, Dolar AS Masih Terlalu Kuat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir...

Harga Minyak Turun, Pasar Waspadai Kenaikan Produksi OPEC+ dan Ancaman Trump ke India

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia kembali ditutup...

Harga Emas Melesat 2%, Investor Yakin The Fed Akan Turunkan Suku Bunga Lebih Cepat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia menguat tajam pada akhir...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru