STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia terjun bebas pada penutupan perdagangan hari Rabu (6/11/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (7/11/2024) WIB. Penurunan ini dipicu oleh penguatan dolar AS setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu.
Mengutip CNBC International, emas spot tercatat turun 3% menjadi US$2.660,1 per ons. Bahkan, harga emas sempat menyentuh level terendah dalam tiga minggu terakhir di US$2.652,19.
Penurunan ini menjadi kerugian terbesar dalam lima bulan terakhir. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS juga turun 2.9%, ditutup pada level US$2.669,2.
Para analis mengatakan, kemenangan Trump menghilangkan ketidakpastian pasar. Sebelumnya, investor mengantisipasi hasil pemilu yang lebih kontroversial. Dengan kemenangan Trump, dolar AS menguat, dan ini memberi tekanan pada harga emas.
“Pasar sebelumnya mengantisipasi hasil pemilu yang tidak jelas. Sekarang, dengan kemenangan yang jelas untuk Trump, risiko berkurang. Trump menjadi faktor penguat dolar, dan ini langsung membuat harga emas jatuh,” kata Rhona O’Connell, analis dari StoneX.
Kemenangan Trump juga menghapus ketegangan yang sebelumnya mengganggu pasar. Trump berhasil mendapatkan lebih dari 270 suara Electoral College. Kemenangan ini membuat investor yakin bahwa pemerintahan Trump akan memperkuat dolar AS. Hal ini bisa mengganggu kebijakan pelonggaran yang selama ini mendukung harga emas.
Indeks dolar AS pun naik ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Ini membuat emas lebih mahal bagi pembeli dari luar AS. Menurut Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, harga emas kini akan terombang-ambing antara dua faktor: inflasi yang meningkat dan kemungkinan penundaan pemotongan suku bunga AS.
“Emas akan terjepit antara risiko inflasi yang meningkat dan kemungkinan pelambatan pemotongan suku bunga AS. Para investor akan sangat memperhatikan keputusan dan pernyataan Federal Reserve pada Kamis nanti,” tambah Hansen.
Para analis memprediksi The Fed akan mengumumkan pemangkasan suku bunga sebesar 0.25% setelah sebelumnya memangkas 0.50% pada bulan September lalu.
Selain emas, harga komoditas lain juga ikut tertekan karena penguatan dolar. Perak spot jatuh 4.6% menjadi US$31,17 per ons. Platinum turun 1.4% ke harga US$985,74, dan paladium merosot 3.6% menjadi US$1.036,77. Ketiga logam ini mencatatkan level terendah dalam tiga minggu terakhir.