STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia jatuh tersungkur pada penutupan perdagangan Rabu (20/9/2023) waktu setempat atau Kamis pagi (21/9/2023) WIB. Kejatuhan harga komoditas ini dipicu oleh kekhawatiran naiknya suku bunga Federal Reserve (The Fed)..
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2023 ditutup anjlok 92 sen, atau sekitar 1%, menjadi US$90,28 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak minyak WTI untuk pengiriman Oktober 2023 berakhir pada Rabu.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November 2023 berakhir ambruk 81 sen, atau sekitar 0,9%, menjadi US$93,53 per barel di London ICE Futures Exchange.
Bank sentra AS mempertahankan suku bunga dalam pertemuan dua hari yang berakhir Rabu. Kedati begitu, The Fed mengatakan kenaikan suku bunga akan terjadi sekali lagi pada tahun ini.
Naiknya suku bunga The Fed yang bertujuan untuk mengendalikan laju inflasi akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak mentah global.
Badan Informasi Energi AS atau Energi Information Administration (EIA) melaporkan cadangan minyak AS turun sebanyak 2,1 juta barel pekan lalu. Angka ini lebih rendah dari prediksi semula penurunan 2,2 juta barel.
Terpangkasnya cadangan minyak AS dipicu tingginya ekspor minyak. Setali tiga uang, stok bahan bakar minyak (BBM) dan solar AS juga turun seiring telah dimulainya sesi pemeliharaan musim gugur tahunan.