STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Menteri BUMN Erick Thohir mendukung penuh Program 3 Juta Rumah yang menjadi inisiatif pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Salah satu langkah inovatif adalah mempermudah regulasi skema Rent-to-Own (RTO) atau sewa menjadi cicilan. Skema ini dirancang agar pekerja sektor informal lebih mudah memiliki rumah.
Selain itu, Kementerian BUMN juga mendorong sinergi untuk pembangunan hunian dengan skema Transit Oriented Development (TOD). Hingga kini, enam titik di kawasan Jakarta dan sekitarnya telah menjadi lokasi pembangunan hunian terintegrasi. BTN, Perumnas, dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).bekerja sama memanfaatkan lahan di sekitar stasiun.
“Kementerian BUMN mendukung arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat Program 3 Juta Rumah, salah satunya terobosan yang sudah BTN lakukan bersama Perumnas dan PT KAI yakni TOD atau pembangunan perumahan susun di kawasan stasiun. Inisiasi lainnya banyak sekali, apakah nanti di atas pasar ada perumahan susun, contohnya,” ujar Erick usai menghadiri acara HUT KPR BTN di Jakarta, Minggu (15/12/2024).
Erick mengapresiasi program KPR BTN Rent-to-Own sebagai solusi baru bagi masyarakat. Dengan skema ini, rumah bisa disewa selama 2-3 tahun sebelum proses akad kepemilikan. Terobosan ini penting untuk mempermudah pekerja sektor informal menjadi bagian dari skema pembiayaan rumah. ”Terobosan rent to own itu atau sewa menjadi sebuah cicilan itu, ya kita harus dorong terus. Itu yang salah satunya bagaimana informal ini, bisa menjadi bagian itu gitu,” tambah Erick.
Namun, Erick mengakui bahwa regulasi untuk skema ini belum tersedia. “Dari BUMN ya kembali regulasi, kita pernah coba mendorong bersama BTN bahwa mungkin nggak yang namanya menyewa itu bisa menjadi bagian untuk menyicil,” jelasnya.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) untuk menjadi payung hukum yang bakal mengatur mengenai ketentuan skema KPR rent to own tersebut sampai saat ini memang belum ada. Erick berharap Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dapat segera mengakomodir usulan tersebut agar lebih banyak masyarakat bisa memiliki hunian.
“Karena sebenarnya memang kesulitan dari kami bagaimana regulasi ini bisa dimudahkan. Dan, tentu saya yakin dengan adanya Pak Ara ((Maruarar Sirait) sebagai Menteri PKP, kita mendorong lebih banyak masyarakat Indonesia mempunyai rumah lagi Ini bisa dipercepat gitu, imbuhnya.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengatakan bahwa skema RTO dirancang untuk mempermudah generasi milenial dan Gen Z dalam memiliki rumah. Masyarakat bisa menyewa rumah selama dua tahun, lalu melanjutkan ke proses pembelian di tahun ketiga. Ini mempersingkat waktu dan memudahkan proses angsuran. “Ya memang nih, rent to own ini kita lagi dorong juga selain POJK di Kementerian PKP. Supaya regulasinya bisa lebih pendek dari yang dulu,” ungkap Nixon.
Erick optimistis sinergi antar-BUMN dapat mempercepat tercapainya target 3 juta rumah. Dalam dua bulan masa pemerintahan Prabowo-Gibran, pemerintah telah merealisasikan pembangunan 30 ribu rumah. Dari jumlah tersebut, BTN berhasil menyediakan 28 ribu rumah. “Itu luar biasa, Bayangkan kalau lima tahun,” tandas Erick.
