STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), volume transaksi obligasi pemerintah selama kuartal satu tahun ini tercatat sebesar Rp1,504 triliun. Angka ini turun 7% dibandingkan sebesar Rp1,617 triliun di periode yang sama tahun 2022. Adapun volume transaksi obligasi korporasi hingga Maret 2023 mencapai Rp118 triliun, meningkat 57,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp75 triliun.
Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) Laksono Widodo mengungkapkan, meskipun kinerja obligasi pemerintah mengalami penurunan, tapi anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan entitas asosiasi PT Danareksa (Persero) itu masih menjadi pemimpin pasar diantara perusahaan sekuritas yang menjalankan bisnis perantara perdagangan obligasi. Per April 2023, posisi BRIDS tetap kokoh sebagai jawara di segmen perantara perdagangan obligasi korporasi dan pemerintah di Indonesia.
Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) per April 2023, kata Laksono, BRIDS meraih pangsa pasar sebesar 1.57% untuk bisnis perantara perdagangan obligasi pemerintah. Sementara itu, untuk perantara perdagangan obligasi koperasi, pangsa pasar yang dikempit BRIDS mencapai 7.83%. Capaian ini, melonjak 114% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Laksono mengatakan, selama lima tahun terakhir, BRIDS mencatatkan kinerja yang baik dan konsisten di bisnis perantara perdagangan obligasi Perusahaan. Maka tidaklah mengherankan bila Perseroan berhasil menempati posisi jawara pada liga perantara perdagangan obligasi Indonesia. “Hal ini tentunya semakin memantapkan posisi BRIDS menjadi yang terdepan khususnya pada pasar perdagangan obligasi Indonesia.” ujar Laksono, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (29/5/2023).
“Perantara perdagangan obligasi pemerintah menempati posisi tiga besar sejak tahun 2019, dan saat ini kokoh berada di peringkat pertama sejak tahun 2022, sementara perantara perdagangan obligasi korporasi menempati posisi lima hingga tiga besar sejak 2021” tambah Laksono.
Hingga April 2023, bisnis perantara perdagangan obligasi BRIDS mencatatkan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp1,329 miliar. Adapun total nilai transaksi yang sukses dibukukan BRIDS mencapai Rp100 triliun. Dari jumlah tersebut, total nilai transaksi perantara perdagangan obligasi pemerintah BRIDS sebesar Rp85 triliun. Sementara itu, bisnis perantara perdagangan obligasi korporasi Perusahaan mencatatkan total nilai transaksi sekitar Rp15 triliun. Angka ini naik agresif 114% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Di tengah ketidakpastian pasar global yang berdampak kepada melambatnya pertumbuhan bisnis perantara perdagangan di pasar modal Indonesia, bisnis perantara perdagangan BRIDS secara keseluruhan hingga April tahun ini berkontribusi signifikan sebesar 54% terhadap kinerja keuangan Perusahaan” tutup Laksono.