Jumat, September 26, 2025
34.9 C
Jakarta

ETF Emas Siap Meluncur di BEI Akhir Tahun Ini, Cek Bocoran Rencananya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah bersiap menghadirkan produk baru berupa Exchange Traded Fund (ETF) berbasis emas yang direncanakan meluncur pada kuartal IV tahun ini. Produk ini akan menjadi ETF pertama di Indonesia yang menggunakan emas sebagai underlying asset.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menjelaskan ETF emas ini prinsipnya sama seperti produk ETF lainnya yang diperdagangkan di bursa. Bedanya, underlying produk ini bukan saham atau indeks, melainkan emas.

Menurut Jeffrey, saat ini masih dibutuhkan regulasi khusus agar ETF emas bisa diterbitkan. “Dalam peraturan tentang ETF saat ini, yaitu POJK-nya, belum mengatur tentang emas sebagai underlying,” kata Jeffrey di Jakarta, Senin (14/7/2025).

Ia menambahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kini sedang memproses rancangan peraturan baru terkait ETF emas. Jeffrey berharap regulasi tersebut bisa terbit pada kuartal III sehingga produk ETF emas dapat diluncurkan di kuartal IV tahun ini.

Di sisi lain, BEI juga telah berdiskusi intens dengan berbagai pihak terkait. “Sudah ada lebih dari 11 manajer investasi yang berdiskusi dengan kami. Beberapa sudah menyampaikan ketertarikan untuk menerbitkan ETF emas, tinggal menunggu aturan keluar,” ujarnya.

Tak hanya itu, BEI juga telah berdialog dengan Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI). Jeffrey menyebut akan ada sidang pleno dari DSN MUI yang turut membahas fatwa untuk produk ETF emas ini.

Soal harga per unit ETF emas, Jeffrey belum bisa memastikan. Menurutnya, hal tersebut akan ditentukan dalam mekanisme pasar saat penerbitan. “Apakah nanti manajer investasi menerbitkan 1 unit ETF itu setara berapa gram emas, itu juga belum kita tahu,” ucapnya.

Lebih lanjut, Jeffrey menyebut ETF emas akan mendukung implementasi Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), kegiatan usaha bulion yang sudah ada, serta program Kemenko Perekonomian.

Terkait harga acuan emas, Jeffrey menjelaskan kemungkinan akan mengacu pada harga yang ditetapkan oleh pelaku usaha bulion yang sudah eksis seperti Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

“Di bursa hanya memperdagangkan apa yang diterbitkan oleh manajer investasi. Tentu yang kita harapkan produk ETF emas ini bisa memberikan benefit optimal kepada investor,” ujarnya.

Salah satu hal penting agar ETF emas menarik minat investor adalah soal spread harga. Di pasar fisik, spread bisa mencapai 5%. Artinya, investor harus menunggu harga emas naik lebih dari 5% agar bisa untung.

“Supaya ETF emas ini likuid, kita harapkan spread-nya tidak lebar,” tegas Jeffrey.

Ia menyebutkan di luar negeri, seperti Korea, spread ETF emas bisa di bawah 1%. BEI pun berharap kondisi serupa bisa diterapkan secara bertahap di Indonesia.

Namun, menurut Jeffrey, semuanya tergantung dari manajer investasi dan pelaku usaha bulion yang nantinya menerbitkan produk ETF emas ini. BEI tidak akan mengintervensi harga.

BEI juga berharap anggota bursa ikut aktif mengenalkan produk ini ke nasabah mereka. “Partisipasi teman-teman anggota bursa sangat penting, karena mereka yang langsung berinteraksi dengan investor,” jelasnya.

Meski masih menunggu regulasi, BEI menargetkan ETF emas bisa mulai diperdagangkan pada kuartal IV tahun ini. “Kita harapkan tahun ini bisa diimplementasikan seluruhnya,” tutup Jeffrey.

Artikel Terkait

Merdeka Copper (MDKA) Rugi USD15,8 Juta per Juni 2025, Ini Penyebabnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)...

Pendapatan dan Laba Merdeka Battery (MBMA) Kompak Turun di Semester I 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Kinerja keuangan PT Merdeka Battery Materials...

Sepanjang 2025: Inflow SBN Rp42,6 Triliun, Outflow Saham Rp58,7 Triliun, SRBI Rp119,6 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Di tengah gejolak pasar keuangan global,...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru