Selasa, Desember 2, 2025
26.6 C
Jakarta

Gerak Liar Tak Wajar, Bursa Pelototi Transaksi 4 Saham Ini!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyalakan sinyal waspada bagi para pelaku pasar. Otoritas bursa memasukkan empat saham sekaligus ke dalam radar pengawasan ketat atau Unusual Market Activity (UMA). Keputusan ini diambil pada awal pekan ini, Senin (1/12/2025).

Keempat emiten yang masuk dalam daftar pengawasan tersebut adalah PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT), PT Intraco Penta Tbk (INTA), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), dan PT Surya Fajar Capital Tbk (SFAN). Bursa menilai pergerakan saham-saham ini terjadi di luar kebiasaan.

Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI), menyampaikan pengumuman ini melalui keterbukaan informasi. Langkah ini diambil demi menjaga ketertiban perdagangan dan melindungi investor.

Saham PSKT dan INTA masuk radar karena lonjakan harga yang signifikan. Sementara itu, saham SSMS dan SFAN diawasi karena adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar.

Sorotan khusus tertuju pada saham SSMS. Emiten ini tercatat memiliki rekam jejak berulang kali masuk dalam pengawasan bursa tahun ini. Sebelumnya, Bursa mengumumkan UMA pada tanggal 25 Februari 2025 atas perdagangan saham SSMS.

Saham SSMS juga pernah terkena suspensi cooling down pada tanggal 4 Februari 2025. Jauh sebelumnya, pengumuman UMA juga pernah dilayangkan pada tanggal 31 Januari 2025 untuk saham yang sama.

Informasi terakhir mengenai emiten juga menjadi perhatian bursa. PSKT terakhir memberikan informasi pada 19 November 2025 terkait peremajaan aset hotel. INTA mempublikasikan rencana public expose tahunan pada 20 November 2025.

Sementara itu, SSMS memberikan informasi pada 24 November 2025 perihal pembelian atau penjualan aset penting. Adapun SFAN terakhir menyampaikan laporan bulanan registrasi pemegang efek pada 6 November 2025.

Yulianto menegaskan posisi bursa saat ini. Pihaknya sedang memantau ketat perkembangan transaksi keempat saham tersebut.

“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham PSKT tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” ujar Yulianto terkait saham PSKT.

Pernyataan serupa juga disampaikan untuk saham INTA, SSMS, dan SFAN. Yulianto mengingatkan status UMA ini bukan berarti emiten telah melanggar aturan hukum.

“Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal,” tegasnya.

Investor diminta untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan. BEI mengimbau para pemegang saham untuk memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi bursa.

Pelaku pasar juga diharapkan mencermati kinerja perusahaan dan keterbukaan informasinya. Rencana aksi korporasi yang belum mendapat persetujuan RUPS perlu dikaji ulang. Investor juga harus mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi.

Harga Saham

Pada perdagangan Jumat (28/11/2025), saham PSKT ditutup melesat hingga 34,34%. Kenaikan tersebut setara dengan penambahan 68 poin. Harga saham PSKT kini bertengger di level Rp266 per lembar. Padahal, saham ini membuka perdagangan pagi hari di angka Rp200.

Pergerakan harian PSKT terbilang cukup fluktuatif namun agresif. Saham ini sempat menyentuh level terendah di Rp175 sebelum akhirnya meroket ke harga tertinggi harian di Rp266. Level penutupan ini sekaligus menjadi harga tertinggi PSKT sepanjang tahun berjalan.

Minat investor terhadap PSKT terlihat sangat besar. Volume perdagangan tercatat mencapai 549.267.300 lembar saham. Nilai kapitalisasi pasar atau market cap emiten ini kini menyentuh angka Rp2.753.427.615.176.

Tren positif juga dialami oleh saham INTA. Emiten ini berhasil menutup hari dengan penguatan sebesar 8,82%. Harga saham naik 6 poin menjadi Rp74 per lembar dari penutupan sebelumnya di Rp68.

Saham INTA bergerak stabil di level atas sejak pembukaan. Harga pembukaan, tertinggi, dan terendah kompak berada di angka Rp74. Volume transaksi tercatat sebanyak 2.162.800 lembar saham.

Kapitalisasi pasar INTA saat ini tercatat sebesar Rp247.451.191.628. Harga penutupan Rp74 ini juga menjadi rekor harga tertinggi tahun berjalan bagi INTA. Sementara harga terendahnya tahun ini pernah menyentuh level Rp10.

Kondisi berbeda justru dialami oleh saham SSMS. Emiten perkebunan ini harus menutup akhir pekan dengan koreksi tipis. Harga saham SSMS turun 0,93% atau berkurang 15 poin ke level Rp1.595.

Saham ini sempat dibuka pada level Rp1.610. Pergerakan harian berkisar antara level terendah Rp1.585 hingga tertinggi Rp1.620. Volume perdagangan saham SSMS tercatat sebanyak 6.903.600 lembar.

Meskipun terkoreksi, kapitalisasi pasar SSMS masih tergolong jumbo. Nilai market cap perusahaan ini tercatat sebesar Rp15.192.375.000.000. Harga tertinggi tahun ini berada di Rp2.220.

Pelemahan juga terjadi pada saham SFAN. Emiten ini turun tipis sebesar 0,26% pada penutupan Jumat sore. Harga saham berkurang 5 poin menjadi Rp1.935 per lembar.

Saham SFAN membuka perdagangan di angka Rp1.945. Sepanjang hari, saham ini bergerak di rentang sempit antara Rp1.935 hingga Rp1.950. Aktivitas transaksi terlihat tidak terlalu ramai dengan volume hanya 76.200 lembar saham.

Kapitalisasi pasar SFAN kini berada di posisi Rp2.631.472.330.635. Harga penutupan ini sedikit di bawah harga tertinggi tahun berjalan yang sempat menyentuh Rp1.945 pada perdagangan sebelumnya.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Kabar Gembira! BEI Buka Gembok 4 Saham Ini, Siap Transaksi Mulai Besok

STOCKWAT CH.ID (JAKARTA) — Bursa Efek Indonesia (BEI) membawa...

Mastersystem Infotama (MSTI) Bagi Dividen Interim Rp16 per Saham, Catat Tanggalnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Dividen interim PT Mastersystem Infotama Tbk (MSTI)...

Ekspansi Besar! Alfamart Siap Masuk Bangladesh dan Negara Asia Lain

STOCKWAT CH.ID (JAKARTA) — PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru