Jumat, Oktober 17, 2025
30.6 C
Jakarta

Harga Emas Dunia Sentuh Rekor Baru, Investor Ramai Berburu Aset Aman

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi pada Kamis (16/10/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (17/10/2025) WIB. Para investor memborong logam mulia ini di tengah meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China serta berlarutnya penutupan pemerintahan AS.

Mengutip CNBC International, harga emas spot naik 1,5% ke level US$4.271,49 per ons. Kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember juga melonjak 2% ke posisi US$4.288,50. Kenaikan ini menjadi penguatan lima hari beruntun dan menegaskan posisi emas sebagai aset pelindung nilai di tengah ketidakpastian global.

Sepanjang tahun berjalan, harga emas sudah melesat 61%. Lonjakan ini terjadi karena kombinasi berbagai faktor seperti ekspektasi pemangkasan suku bunga, ketidakpastian ekonomi dan politik, aksi beli bank sentral, masuknya dana ke ETF berbasis emas, serta pelemahan dolar AS.

Ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia kembali memanas setelah pejabat AS mengkritik kebijakan ekspor mineral langka China yang dianggap mengancam rantai pasok global.

“Gesekan dagang yang kembali muncul menambah ketidakpastian di rantai pasok global. Investor semakin banyak beralih ke emas,” kata Nitesh Shah, Strategis Komoditas di WisdomTree. Ia menambahkan, “Kenaikan harga emas juga mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kredibilitas kebijakan AS.”

Shah memperkirakan harga emas akan tetap bertahan di atas level US$4.200 dalam waktu dekat.

Selain ketegangan geopolitik, penutupan pemerintahan AS yang sudah berlangsung dua pekan turut memperparah sentimen pasar. Seorang pejabat Departemen Keuangan memperkirakan kondisi ini bisa merugikan ekonomi AS hingga US$15 miliar per minggu akibat terhentinya produksi dan layanan publik.

Dari sisi kebijakan moneter, pelaku pasar memperkirakan Bank Sentral AS akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Oktober dan satu kali lagi pada Desember. Peluang pemangkasan masing-masing diperkirakan mencapai 98% dan 95%.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung menguat saat suku bunga rendah, karena biaya peluang menahan logam mulia menjadi lebih kecil.

Aakash Doshi, Kepala Strategi Logam Mulia di State Street Investment Management, mengatakan, “Untuk mencapai level US$5.000 pada 2026, pasar perlu melihat permintaan fisik tetap stabil dan kenaikan permintaan finansial terhadap alokasi emas.”

Kenaikan harga emas ini menegaskan posisinya sebagai aset pelindung utama di tengah gejolak ekonomi dan politik global yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Artikel Terkait

Harga Minyak Anjlok Lebih dari 1% ke Level Terendah 5 Bulan, Jelang Pertemuan Trump–Putin

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak dunia turun lebih dari...

Emas Dunia Cetak Rekor Baru, Sentuh Level Tertinggi di Atas US$4.200 per Ons

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru...

Harga Minyak Dunia Merosot, Pasar Cemas Dampak Perang Dagang AS-China dan Kelebihan Pasokan

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak dunia kembali melemah pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru