Rabu, Desember 3, 2025
33.1 C
Jakarta

Harga Emas Dunia Tergelincir Setelah Sentuh Level Tertinggi Enam Pekan

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali melemah pada perdagangan Selasa (2/12/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (3/12/2025) WIB. Penurunan ini dipicu oleh aksi ambil untung atau profit taking dari para investor. Sebelumnya, harga logam mulia ini sempat menyentuh level tertinggi dalam enam minggu terakhir pada sesi perdagangan sebelumnya.

Meski harganya turun, pasar emas masih mendapat dukungan kuat. Hal ini terjadi karena tingginya harapan terhadap pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed. Investor kini tengah menanti data ekonomi penting AS yang akan rilis minggu ini.

Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot tercatat turun 1.5% ke posisi US$4.168,23 per troy ounce. Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Februari ikut melemah 1.7% ke US$4.203 per troy ounce.

Vice President dan Strategis Logam Senior di Zaner Metals, Peter Grant, memberikan pandangannya terkait situasi pasar saat ini.

“Ini mungkin hanya sedikit aksi ambil untung… fokus terbesar pasar akhir-akhir ini adalah ekspektasi pemangkasan suku bunga dan hal itu tetap cukup stabil,” ujar Peter Grant.

Ia juga menambahkan prediksi optimis untuk pergerakan harga emas ke depannya.

“Kita berada dalam pola lanjutan yang pada akhirnya akan mengarah pada penembusan ke atas dan saya masih menyukai emas di harga US$ 5.000 pada awal tahun baru,” tambahnya.

Data ekonomi terbaru menunjukkan adanya pendinginan secara bertahap pada ekonomi AS. Sinyal dovish atau lunak dari para pembuat kebijakan The Fed turut memperkuat ekspektasi pasar. Pedagang kini memperhitungkan peluang sebesar 87% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan pekan depan.

Pelaku pasar juga sedang menantikan laporan ketenagakerjaan ADP bulan November pada hari Rabu. Selain itu, data Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bulan September yang tertunda akan rilis pada Jumat. Data ini merupakan ukuran inflasi yang menjadi acuan utama The Fed. Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan emas karena aset ini tidak memberikan imbal hasil bunga.

Permintaan fisik emas dari bank sentral juga tercatat meningkat. World Gold Council melaporkan bank sentral membeli 53 ton emas pada bulan Oktober. Angka ini naik 36% dibandingkan bulan sebelumnya dan menjadi permintaan bersih bulanan terbesar sejak awal tahun 2025.

Pergerakan harga juga terjadi pada logam lainnya. Harga perak ikut terkoreksi setelah menyentuh rekor tertinggi US$58,83 pada Senin. Perak melemah 1.1% ke US$57,30 per troy ounce, namun tetap mencatat kenaikan lebih dari 100% sepanjang tahun ini. Dalam catatan risetnya, Commerzbank menilai lonjakan harga perak sebelumnya tidak didorong faktor baru.

“Tidak ada alasan baru untuk lonjakan harga terbaru (pada perak). Namun, alasan yang sudah diketahui tetap berlaku, yaitu pasokan yang ketat yang terlihat dari rendahnya persediaan di bursa Shanghai,” tulis bank tersebut. Mereka memperkirakan harga perak bisa naik moderat ke US$59 tahun depan.

Platinum melemah 2.5% ke US$1.616,75 per troy ounce. Sementara itu, palladium naik 1.6% menjadi US$1.446,61 per troy ounce.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Harga Minyak Melemah, Pasar Cemas soal Rencana Damai Rusia-Ukraina dan Risiko Oversupply

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia melemah pada...

Sinyal Pemangkasan Bunga Menguat, Harga Emas Dunia Melesat ke Level Tertinggi 6 Minggu

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali menunjukkan kilaunya...

Konflik Ukraina Memanas dan Manuver OPEC, Harga Minyak Dunia Melonjak Lebih dari 1%

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia mengawali pekan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru