Minggu, Agustus 10, 2025
34.4 C
Jakarta

Harga Emas Dunia Turun Akhir Pekan, Investor Pantau Keputusan Trump soal Iran

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak melemah di akhir pekan pada penutupan perdagangan Jumat (20/6/2025) waktu setempat, atau Sabtu pagi (21/6/2025) WIB. Pelemahan ini terjadi seiring sikap Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menunda keputusan untuk ikut campur dalam konflik antara Israel dan Iran. Ketidakpastian geopolitik ini ikut memengaruhi pergerakan harga logam mulia.

Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot stabil di level US$3.368,68 per troy ounce. Ini merupakan posisi terendah sejak 12 Juni. Secara mingguan, harga emas turun sekitar 1,8%. Sementara itu, kontrak berjangka emas Amerika Serikat ditutup melemah 0,7% ke level US$3.385,70 per troy ounce.

Analis logam independen, Tai Wong, menilai stabilnya harga emas terjadi karena pasar mulai mencerna kemungkinan meredanya eskalasi di Timur Tengah. “Emas stabil karena Trump mundur dari serangan ‘segera’ ke Iran. Untuk saat ini, sepertinya semua kabar buruk sudah keluar,” kata Tai Wong.

Ia menambahkan, penurunan ke kisaran US$3.250 per ons masih mungkin terjadi, namun setiap penurunan harga sejauh ini selalu cepat diserap pasar. “Penurunan harga justru diborong agresif selama reli emas ini,” tambahnya.

Gedung Putih mengungkapkan bahwa Trump baru akan membuat keputusan terkait kemungkinan keterlibatan militer dalam perang udara Israel-Iran dalam dua minggu ke depan. Tekanan internasional kini semakin besar agar Iran mau membuka ruang negosiasi.

Namun, situasi di lapangan masih memanas. Iran kembali meluncurkan serangan rudal ke wilayah Israel pada Jumat pagi. Serangan itu menghantam dekat kawasan permukiman, perkantoran, dan area industri di Beersheba, wilayah selatan Israel.

Emas selama ini dianggap sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi. Karena itu, gejolak di Timur Tengah tetap menjadi sentimen penting bagi harga logam mulia.

Di sisi lain, Bank Sentral AS memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya pada Rabu lalu. Meski masih memproyeksikan pemangkasan suku bunga sebesar 0,5% tahun ini, The Fed sedikit mengurangi proyeksi penurunan pada 2026 dan 2027 hanya menjadi 0,25% per tahun.

Kondisi suku bunga tinggi cenderung menjadi tekanan bagi harga emas karena emas tidak memberikan imbal hasil seperti aset lainnya. Meski begitu, analis dari Julius Baer, Carsten Menke, tetap optimistis. “Kami masih melihat permintaan yang kuat dari investor safe haven dan bank sentral, yang seharusnya menjadi penopang harga emas di level saat ini,” ujarnya.

Untuk logam lainnya, harga perak spot turun 1% ke level US$36,02 per ons dan turun 0,7% secara mingguan. Harga paladium melemah tipis 0,1% ke US$1.049, namun masih mencatat kenaikan mingguan sebesar 2,1%. Sementara itu, harga platinum merosot 3,1% ke US$1.266,72, namun tetap mencatat kenaikan mingguan untuk pekan ketiga berturut-turut.

Artikel Terkait

Tarif Baru Trump Bikin Kas Negara AS Makin Tebal, Tapi Defisit Perdagangan Malah Melebar

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Kebijakan tarif impor baru Donald Trump...

Tarif AS Resmi Berlaku! Brasil dan India Kena 50%, Indonesia Masih Aman

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Amerika Serikat resmi memberlakukan tarif baru...

Wall Street Berbalik Arah Tajam, Dow Jones Anjlok Lebih dari 200 Poin!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan hari...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru