STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup melemah dari rekor tertinggi pada akhir perdagangan Jumat (8/8/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (9/8/2025) WIB. Tekanan terjadi setelah Gedung Putih mengumumkan akan mengeluarkan klarifikasi terkait informasi yang beredar soal tarif emas batangan.
“Gedung Putih berniat mengeluarkan perintah eksekutif dalam waktu dekat untuk meluruskan informasi keliru mengenai pengenaan tarif pada emas batangan dan produk khusus lainnya,” ujar seorang pejabat Gedung Putih kepada CNBC.
Mengutip CNBC International, sebelum pengumuman tersebut, harga emas berjangka sempat mencatat rekor penutupan di US$3.491,30 per troy ounce. Setelah klarifikasi keluar, harga terkoreksi menjadi US$3.463,30.
Asosiasi Logam Mulia Swiss sebelumnya memperingatkan tarif AS bisa mengganggu arus perdagangan emas fisik secara internasional.
“Kami sangat khawatir dengan dampak tarif ini terhadap industri emas dan pertukaran emas fisik dengan AS, yang selama ini menjadi mitra historis bagi Swiss,” kata Christoph Wild, Presiden Asosiasi Logam Mulia Swiss.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberlakukan tarif 39% pada ekspor Swiss ke AS. Beberapa waktu lalu, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengklarifikasi bahwa emas batangan ukuran 1 kilogram dan 100 ons tidak dikecualikan dari tarif tersebut.
Swiss merupakan negara pengekspor emas terbesar di dunia. Asosiasi Logam Mulia Swiss menyebut aturan ini berlaku tidak hanya untuk Swiss, tetapi juga untuk semua emas batangan 1 kilogram dan 100 ons yang diimpor ke AS dari negara mana pun.