STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup melemah tipis pada akhir perdagangan Rabu (6/8/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (7/8/2025) WIB. Pelemahan terjadi karena investor mulai mengambil untung setelah harga emas sempat menyentuh level tertinggi dalam hampir dua pekan.
Mengutip CNBC International, harga emas spot tercatat turun 0,2% ke posisi US$3.373,59 per ounce pada pukul 14.00 waktu New York. Sementara itu, kontrak berjangka emas di AS ditutup datar di level US$3.433,4 per ounce.
“Kami melihat ini sebagai sedikit koreksi… pengambilan untung dari kenaikan sebelumnya di tengah situasi ekonomi yang cukup tenang dan kebutuhan akan aset safe haven yang lebih rendah,” ujar David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
Harga emas sempat naik dalam tiga sesi berturut-turut. Kenaikan itu dipicu data pertumbuhan tenaga kerja AS yang di bawah ekspektasi pasar pada Jumat lalu.
Data tersebut mendorong spekulasi pemangkasan suku bunga acuan pada September. Peluang terjadinya pemangkasan suku bunga kini mencapai lebih dari 93%, naik dari 63% sebelumnya, menurut data CME FedWatch.
Emas cenderung menguat saat ketidakpastian ekonomi meningkat. Selain itu, suku bunga rendah biasanya mendukung harga emas karena aset ini tidak memberikan imbal hasil.
Di sisi lain, perhatian pasar kini tertuju pada keputusan Presiden AS Donald Trump yang akan segera mengumumkan calon anggota Dewan Gubernur The Federal Reserve. Trump juga tengah mempertimbangkan pengganti Ketua The Fed Jerome Powell.
Selain emas, harga logam mulia lainnya bergerak bervariasi. Harga perak naik tipis 0,1% menjadi US$37,88 per ounce. Platinum naik 0,9% ke level US$1.332,26. Sementara itu, harga palladium anjlok 2,7% ke posisi US$1.143,52, level terendah sejak 10 Juli.
“Ancaman sanksi terhadap Rusia menjadi salah satu faktor yang mendukung harga platinum dan palladium dalam beberapa minggu terakhir,” jelas Meger.
Namun, peluang meredanya ketegangan antara AS dan Rusia turut menekan harga kedua logam tersebut dalam beberapa sesi terakhir.
Rusia merupakan salah satu pemasok utama palladium dan platinum dunia. Perkembangan diplomatik terbaru menunjukkan adanya pembicaraan “konstruktif dan bermanfaat” antara utusan AS Steve Witkoff dan Presiden Rusia Vladimir Putin, menurut keterangan dari pihak Kremlin.
Pertemuan itu berlangsung dua hari sebelum tenggat waktu yang ditetapkan oleh Trump agar Rusia menyetujui perdamaian di Ukraina, atau menghadapi sanksi baru dari AS.
