STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas naik tipis pada penutupan perdagangan Kamis (2/5/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (3/5/2024) WIB. Harga komoditas ini menguat dua hari berturut-turut setelah Federal Reserve menunjukkan kecenderungan menuju pemotongan suku bunga di masa depan. Perhatian investor beralih ke data non-farm payrolls AS.
Mengutip CNBC International, Harga emas spot menguat 0.3% menjadi US$2,325.02 per ons pada pukul 02:18 GMT, setelah sebelumnya naik lebih dari 1%. Sementara harga emas berjangka AS naik 1% menjadi US$2,334.40.
Seperti yang diharapkan, Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada level yang sama. Pernyataan kebijakannya tetap konsisten, menjaga kestabilan elemen-elemen kunci dalam mengevaluasi ekonomi dan panduan kebijakan. Mereka berbicara tentang kondisi di mana biaya pinjaman bisa diperbaiki.
Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengungkapkan bahwa keputusan selanjutnya akan bergantung pada data, dengan kemungkinan tidak akan ada kenaikan. Ini memberi kelegaan bagi para pedagang karena Powell menyingkirkan kemungkinan kenaikan lebih lanjut. Hal ini membantu harga emas naik kembali di atas US$2,300, menurut analis senior City Index, Matt Simpson.
Pasca pertemuan tersebut, kontrak suku bunga jangka pendek AS naik. Para pedagang semakin yakin bahwa Fed akan melakukan setidaknya satu pemotongan suku bunga tahun ini. Pemotongan suku bunga membuat emas semakin menarik bagi investor karena tidak menghasilkan bunga.
Harga perak naik 0.4% menjadi US$26.75 per ons. Platinum naik 1% menjadi US$959.40 setelah mencapai level tertinggi dua minggu sebelumnya. Palladium naik 0.5% menjadi US$953.30.
Diskon platinum terhadap palladium bervariasi sepanjang tahun ini, mulai dari -$200 hingga nol. Hal ini menunjukkan minat investor yang terbatas dan pandangan yang beragam tentang fundamental makro global dan individual, tulis analis MKS PAMP dalam catatannya.
