STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia terus melesat pada penutupan perdagangan Senin (10/2/2025) waktu setempat, atau Selasa pagi (11/2/2025) WIB. Harga logam mulia ini mencetak rekor baru dengan menembus level psikologis US$2.900 per ons.
Mengutip CNBC International, harga emas spot tercatat melesat 1,5% ke US$2.903,53 per ons. Sebelumnya, harga sempat menyentuh rekor tertinggi US$2.911,30. Sementara itu, emas berjangka AS naik 1,6% ke US$2.934,30.
Kenaikan emas dipicu oleh ancaman tarif baru dari Presiden AS, Donald Trump. Ia berencana mengenakan tarif 25% pada semua impor baja dan aluminium. Kebijakan ini memicu kekhawatiran perang dagang dan lonjakan inflasi.
Investor kini menanti rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) AS pekan ini. Jika inflasi melemah, dolar AS bisa turun, dan emas berpotensi naik lebih tinggi. Sebaliknya, jika inflasi naik, imbal hasil obligasi AS bisa meningkat dan menekan harga emas.
Ketua The Fed, Jerome Powell, dijadwalkan berbicara di Kongres pada Selasa dan Rabu. Pernyataannya bisa menjadi petunjuk arah kebijakan suku bunga yang akan berpengaruh pada pasar emas.
Analis memperkirakan reli emas masih berlanjut. Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, bahkan memprediksi harga emas bisa mencapai US$3.250 hingga US$3.500 dalam waktu dekat.
Tak hanya emas, harga perak juga ikut naik 0,8% ke US$32,07 per ons. Platinum melonjak 1,9% ke US$994,55, sementara palladium naik 1,8% ke US$981,83.