Senin, September 29, 2025
29.7 C
Jakarta

Harga Emas Naik, Investor Berburu Safe Haven Jelang Deadline Tarif Trump

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia menguat pada akhir perdagangan Kamis (31/7/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (1/8/2025) WIB. Ketidakpastian menjelang tenggat tarif impor Amerika Serikat pada 1 Agustus membuat investor memburu aset safe haven seperti emas.

Mengutip CNBC International, harga emas spot tercatat naik 0,6% menjadi US$3.295,11 per troy ounce. Sementara emas berjangka AS turun tipis 0,2% ke level US$3.347,80 per troy ounce.

Kekhawatiran pasar meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mengeluarkan serangkaian pengumuman tarif baru. Termasuk di dalamnya tarif tembaga dan sejumlah barang impor dari Brasil serta Korea Selatan.

Peter Grant, Wakil Presiden dan Ahli Strategi Logam Senior di Zaner Metals, menyebut peningkatan harga emas dipicu ketidakpastian menjelang tenggat tarif. “Kita melihat lonjakan ketidakpastian perdagangan menjelang tenggat tarif 1 Agustus… ini semacam kebangkitan kembali minat terhadap aset aman,” ujarnya.

Grant menambahkan bahwa harga emas menguji level teknikal penting di sekitar US$3.312 per troy ounce. “Saya mungkin akan sedikit lebih optimistis jika kita bisa menembus level tertinggi mingguan,” katanya.

Sementara itu, inflasi di Amerika Serikat ikut naik akibat tarif impor yang mulai mendorong kenaikan harga barang. Indeks PCE tercatat naik 0,3% pada Juni, setelah revisi kenaikan 0,2% di Mei.

Dari sisi kebijakan moneter, bank sentral AS memutuskan untuk mempertahankan suku bunga. Namun pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell justru membuat pasar meragukan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada September.

Emas cenderung menguat di tengah lingkungan suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil. Oleh karena itu, ketidakpastian arah kebijakan suku bunga ikut memengaruhi pergerakan harga emas.

Investor kini menantikan data tenaga kerja non-pertanian AS yang akan dirilis Jumat untuk mencari petunjuk arah suku bunga berikutnya.

Sementara itu, harga logam lain justru melemah. Perak turun 1,3% ke US$36,63 per ons troi, level terendah sejak 7 Juli. Platinum turun 2,1% ke US$1.285,09 dan paladium merosot 1,8% ke US$1.184,05.

Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, menyebut pelemahan perak tak lepas dari tekanan pasar tembaga yang anjlok dalam dua hari terakhir. “Tak mengejutkan jika tekanan jual kuat di perak sebagian terjadi karena efek domino dari kejatuhan harga tembaga,” kata Jim.

Trump mengejutkan pasar dengan kebijakan tarif baru sebesar 50% untuk pipa dan kabel tembaga. Langkah ini membuat harga tembaga AS anjlok lebih dari 20% di bursa COMEX.

Artikel Terkait

Emas Dunia Menguat, Investor Yakin The Fed Akan Lanjutkan Pemangkasan Bunga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup menguat pada perdagangan...

Harga Emas Dunia Menguat Tipis, Pasar Tunggu Data Inflasi AS

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup menguat tipis pada...

Harga Minyak Turun Tipis, Pasar Tunggu Kejelasan Soal Suku Bunga The Fed

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia ditutup melemah...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru