STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia menguat tipis pada penutupan perdagangan Selasa (12/8/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (13/8/2025) WIB. Kenaikan ini dipicu rilis data inflasi Amerika Serikat yang memperkuat harapan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve. Kini, pelaku pasar menunggu rilis data ekonomi penting lainnya yang dijadwalkan keluar pekan ini.
Mengutip CNBC International, harga emas spot naik 0,1% ke level US$3.347,34 per ons. Nilai dolar AS melemah, membuat emas menjadi lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat naik 0,2% pada Juli. Angka ini lebih rendah dari kenaikan 0,3% pada Juni. Dalam setahun terakhir, CPI tercatat naik 2,7%. Hasil ini sedikit di bawah perkiraan ekonom yang memprediksi kenaikan bulanan 0,2% dan kenaikan tahunan 2,8%.
“Data inflasi tampak beragam, namun mendukung potongan suku bunga,” ujar Bob Haberkorn, analis pasar dari RJO Futures. “Para trader tetap berhati-hati karena saat ini adalah titik krusial dan menunggu indikator ekonomi selanjutnya.”
Setelah rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat, pasar masih optimistis suku bunga akan dipangkas pada September dan Desember.
Minggu ini, investor juga menanti sejumlah data penting lain. Di antaranya Indeks Harga Produsen (PPI), klaim pengangguran mingguan, dan penjualan ritel.
Di sisi lain, Amerika Serikat dan China sepakat memperpanjang jeda tarif selama 90 hari. Kesepakatan ini mencegah penerapan tarif besar pada barang impor kedua negara.
“Harga emas masih bergerak di kisaran support dan resistance utama sambil mencermati perkembangan tarif terbaru,” ujar Razan Hilal, analis pasar FOREX.com.
Suku bunga rendah membuat emas semakin menarik karena logam mulia ini tidak memberikan bunga. Emas juga menjadi aset lindung nilai saat ketidakpastian meningkat.
Kontrak berjangka emas AS pengiriman Desember turun tipis 0,2% menjadi US\$3.399 per ons. Penurunan ini terjadi setelah harga sempat anjlok lebih dari 2% pada Senin, usai Presiden Donald Trump menegaskan di media sosial bahwa ia tidak akan mengenakan tarif pada impor emas batangan.
Pernyataan itu muncul setelah laporan sebelumnya menyebutkan adanya rencana tarif pada impor emas batangan seberat 1 kg. Kabar tersebut membuat harga emas berjangka AS mencetak rekor tertinggi pada Jumat lalu.
Untuk logam mulia lain, harga perak naik 0,9% menjadi US\$37,92 per ons. Platinum juga menguat 0,9% menjadi US\$1.338,73 per ons, sedangkan palladium turun 0,5% ke US\$1.129,57 per ons.