STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia melonjak signifikan pada penutupan perdagangan Selasa (18/6/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (19/6/2024) WIB. Harga minyak mentah dunia naik lebih dari 1%. Ini merupakan hari kedua berturut-turut kenaikan kuat minggu ini.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli menguat sebesar US$1,24 atau 1,54% menjadi US$81,57 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus 2024, mendaki sebesar US$1,08 atau 1,28%, mencapai US$85,33 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Kenaikan harga minyak ini didorong oleh data penjualan ritel di China untuk bulan Mei yang melampaui perkiraan ekonom. Namun, output industri dan investasi aset tetap di China mengecewakan. Bob Yawger, direktur eksekutif energi berjangka di Mizuho Securities, memperingatkan bahwa kenaikan harga ini mungkin sebagian besar karena spekulan yang menutup posisi pendek mereka.
Analis dari PVM, Tamas Varga, mencatat bahwa jika ekonomi China bermasalah, dampaknya akan dirasakan di seluruh dunia. Namun, hari ini menjadi pengecualian dari aturan tersebut.
Sebelumnya, harga minyak sempat turun karena keputusan anggota OPEC+ untuk mulai meningkatkan produksi pada kuartal keempat. Ryan McKay, ahli strategi komoditas senior di TD Securities, menyatakan bahwa meskipun pasar telah pulih dari penurunan akibat keputusan OPEC+, masih ada kekhawatiran tentang keseimbangan pasar pada kuartal keempat dan seterusnya. Kekhawatiran ini dapat membatasi kenaikan harga yang lebih besar.
Saat ini, harga minyak kembali naik karena para analis memperkirakan pasar akan semakin ketat pada kuartal ketiga. Ekspektasi bahwa permintaan bahan bakar musim panas akan mengurangi persediaan turut mendorong kenaikan harga.
