Minggu, Agustus 10, 2025
27.7 C
Jakarta

Harga Emas Nyaris Tembus US$3.000, Tapi Ada Faktor Mengejutkan yang Menahannya

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia sempat naik cukup tinggi pada perdagangan Selasa (8/4/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (9/4/2025) WIB, tapi akhirnya tertahan.  Ini karena imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat ikut merangkak naik.

Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot sempat naik hingga 1,3% di awal sesi, namun ditutup hanya naik tipis 0,1% ke posisi US$2.984,16 per ounce. Sementara itu, emas berjangka AS naik 0,5% dan ditutup di level US$2.990,20 per ounce.

Kenaikan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun ke posisi tertinggi dalam sepekan membuat emas menjadi kurang menarik. Soalnya, emas tidak memberikan imbal hasil (yield) seperti obligasi.

Meski begitu, sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dan China membuat banyak investor tetap melirik emas sebagai aset aman. Terlebih lagi, dolar AS juga sedang melemah, sehingga harga emas jadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

“Meski harga emas sempat turun selama tiga sesi berturut-turut, tren jangka pendeknya masih positif,” ujar Lukman Otunuga, analis riset senior di FXTM.

Menurutnya, jika emas mampu menembus level US$3.055, maka bukan tidak mungkin akan lanjut menuju US$3.100 bahkan US$3.130. Namun jika harga justru turun di bawah US$3.000, maka bisa jadi emas melemah ke kisaran US$2.950 hingga US$2.930.

Ketegangan dagang antara dua raksasa ekonomi dunia makin memanas setelah Presiden AS Donald Trump memastikan tarif impor terhadap China akan naik jadi 104% mulai Rabu pukul 12:01 dini hari waktu setempat. Hal ini dilakukan setelah Beijing menolak mencabut tarif balasan terhadap barang-barang asal AS.

Kondisi ini memicu kekhawatiran investor akan risiko resesi global. Akibatnya, emas kembali menjadi pilihan utama sebagai aset pelindung nilai (safe haven).

“Lonjakan ekspektasi pemangkasan suku bunga dalam beberapa hari terakhir bisa jadi sinyal kuat bahwa harga emas akan naik lagi dalam waktu dekat,” tulis Commerzbank dalam catatannya.

Saat ini, investor menantikan rilis risalah rapat kebijakan moneter The Fed yang dijadwalkan Rabu. Hasil rapat ini akan memberikan petunjuk soal arah kebijakan suku bunga ke depan. Saat ini, pasar memprediksi peluang pemangkasan suku bunga The Fed di bulan Mei mencapai sekitar 40%.

Di sisi lain, harga perak turun 0,8% ke US$29,86 per ounce. Platinum naik tipis 0,2% ke US$914,83, sementara palladium melemah 1,3% ke posisi US$906,75 per ounce.

Artikel Terkait

Harga Emas Meroket Sentuh Level Tertinggi 2 Minggu, Investor Cari Aman!

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup menguat pada akhir...

Harga Minyak Turun Tipis, Pasar Tunggu Pertemuan Trump-Putin

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia bergerak turun...

Harga Emas Dunia Turun Tipis, Investor Ambil Untung Jelang Keputusan Trump Soal The Fed

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup melemah tipis pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru