STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melemah lebih dari 1% pada penutupan perdagangan Rabu (7/5/2025) waktu setempat, atau Kamis pagi (8/5/2025) WIB. Penguatan dolar Amerika Serikat dan sentimen positif menjelang pertemuan dagang AS-China jadi salah satu pemicunya.
Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot turun 1,1% ke level US$3.390,26 per ons troi. Sementara emas berjangka AS juga turun 0,7% ke posisi US$3.399,10 per ons troi.
Nilai tukar dolar AS menguat 0,2% terhadap sejumlah mata uang utama. Penguatan dolar ini membuat emas jadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
The Federal Reserve atau bank sentral AS memutuskan untuk menahan suku bunga acuan. Dalam pernyataannya, The Fed menyebut masih memantau ketidakpastian ekonomi yang meningkat.
“Ketidakpastian terhadap prospek ekonomi meningkat lebih lanjut,” tulis The Fed dalam pernyataan resminya. “Komite mencermati risiko terhadap kedua sisi dari mandat gandanya dan menilai bahwa risiko pengangguran serta inflasi yang lebih tinggi telah meningkat.”
Pasar memperkirakan tidak akan ada pemangkasan suku bunga hingga Juli mendatang. Suku bunga yang lebih tinggi biasanya memberikan tekanan terhadap harga emas karena emas tidak memberikan imbal hasil bunga.
Di sisi lain, pelaku pasar juga sedang menantikan pertemuan penting akhir pekan ini. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, bersama Kepala Negosiator Perdagangan Jamieson Greer dijadwalkan bertemu dengan pemimpin ekonomi China, He Lifeng, di Swiss.
“China dan Amerika Serikat secara resmi mencoba memulai pembicaraan soal tarif, yang memicu optimisme di pasar berisiko,” ujar Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.
Meski emas dianggap sebagai aset lindung nilai saat terjadi ketegangan geopolitik, harga emas justru terkoreksi karena pasar mulai melirik aset-aset berisiko.
Namun, dalam jangka panjang, prospek emas dinilai masih cerah. “Meski kami melihat kenaikan terbatas dalam waktu dekat, kami memperkirakan harga emas akan kembali naik pada paruh kedua 2025 dan berpotensi menyentuh US$4.000,” ungkap Bank of America.
Sementara itu, data resmi menunjukkan bank sentral China terus menambah cadangan emasnya. Pada bulan April, China tercatat menambah emas untuk keenam kalinya secara berturut-turut.
Untuk logam mulia lainnya, harga perak turun sekitar 1,8% ke US$32,65 per ons troi. Harga platinum melemah 0,3% menjadi US$982,15 per ons troi, sedangkan palladium turun tipis 0,1% ke US$973,82 per ons troi.