Kamis, Oktober 16, 2025
27.1 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Ambles Lebih dari 2%!, Pasar Panik Gegara Trump!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia turun tajam pada penutupan perdagangan Kamis (10/7/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (11/7/2025) WIB. Kekhawatiran pasar terhadap dampak kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menekan harga minyak mentah global.

Mengutip CNBC International, kontrak berjangka Brent melemah US$1,55 atau turun 2,21% ke level US$68,64 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) anjlok US$1,81 atau 2,65% dan berakhir di posisi US$66,57 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Pelemahan ini terjadi setelah Trump mengancam akan mengenakan tarif sebesar 50% terhadap ekspor dari Brasil ke AS. Ketegangan memuncak usai Trump terlibat perseteruan terbuka dengan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva.

Menanggapi ancaman tersebut, Lula langsung menggelar rapat dengan para menteri untuk merumuskan respons. Dalam unggahan di media sosial sehari sebelumnya, Lula menyatakan Brasil siap mengambil langkah balasan.

Selain Brasil, Trump juga mengumumkan rencana tarif untuk sejumlah komoditas lain, termasuk tembaga, semikonduktor, dan produk farmasi. Pemerintah AS bahkan telah mengirim surat tarif ke Filipina, Irak, serta negara-negara pemasok utama seperti Korea Selatan dan Jepang.

Namun, pasar mulai bersikap hati-hati. Investor tidak langsung panik karena melihat rekam jejak Trump yang kerap membatalkan atau mengubah kebijakan tarif secara mendadak.

“Orang-orang cenderung menunggu dan melihat, mengingat sifat kebijakan yang tidak menentu dan fleksibilitas yang ditunjukkan pemerintah terhadap tarif,” ujar Harry Tchilinguirian, Kepala Riset Grup di Onyx Capital.

Sementara itu, para pembuat kebijakan di AS masih khawatir terhadap tekanan inflasi akibat tarif baru ini. Risalah rapat The Fed pada 17-18 Juni menunjukkan hanya segelintir pejabat yang mendukung pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.

Suku bunga yang tinggi akan membuat biaya pinjaman naik dan berisiko menurunkan permintaan minyak.

Dari sisi suplai, produsen minyak anggota OPEC+ disebut-sebut bakal menyetujui peningkatan produksi besar pada September. Langkah ini menyusul berakhirnya pemangkasan sukarela oleh delapan negara anggota serta penyesuaian kuota untuk Uni Emirat Arab.

Di sisi geopolitik, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, juga dilaporkan telah menggelar pembicaraan langsung dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov. Dalam pertemuan itu, Rubio menyampaikan kekecewaan Amerika terhadap lambatnya kemajuan penyelesaian perang di Ukraina.

Trump pun baru-baru ini mengatakan sedang mempertimbangkan rancangan undang-undang yang akan memberlakukan sanksi lebih keras terhadap Rusia.

Artikel Terkait

Harga Emas Tembus Rekor Baru! Sentuh di Atas $4.100 Gegara The Fed & Ketegangan Dagang

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia mencetak rekor baru pada...

Harga Minyak Dunia Ambruk Lebih dari 1%,  Tertekan Ketegangan AS-China dan Laporan IEA

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak dunia kembali turun lebih...

Harga Emas Sentuh Rekor Baru di Atas US$4.100, Dipicu Ketegangan Dagang dan Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali melonjak tajam pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru