STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia kembali melemah pada penutupan perdagangan hari Selasa (29/10/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (30/10/2024) WIB.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November turun 17 sen atau 0,25%, berakhir di US$67,21 per barel, di New York Mercantile Exchange. Pada hari sebelumnya, WTI bahkan anjlok lebih dari 6%, sekitar US$4,40, dan ditutup di US$67,38 per barel.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember juga melemah 30 sen atau 0,42% dan kini berada di US$71,12 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Meski ada kekhawatiran atas serangan balasan Israel terhadap Iran, serangan tersebut ternyata tidak menyasar fasilitas minyak atau nuklir. Analis dari Goldman Sachs, Daan Struyven, menilai harga minyak saat ini justru terlalu rendah. “Harga ini belum mencerminkan kondisi fundamental, apalagi dengan adanya permintaan untuk mengisi ulang Cadangan Minyak Strategis AS dan kebutuhan dari industri penerbangan,” ujarnya.
Menurut prediksi Goldman Sachs, harga Brent diperkirakan pulih hingga mencapai US$77 per barel pada kuartal keempat tahun ini. Pemulihan ini diperkirakan terjadi meski tanpa adanya gangguan pasokan dari Timur Tengah.
Namun, risiko penurunan harga minyak diprediksi meningkat pada 2025. Faktor-faktor seperti lemahnya permintaan di China, kuatnya produksi minyak AS, serta rencana OPEC+ untuk menambah pasokan mulai Desember mendatang menjadi pendorong utamanya.
