STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia berakhir beragam pada penutupan perdagangan Kamis (18/7/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (19/7/2024) WIB.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2024 turun 3 sen menjadi US$82,82 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September 2024, naik 3 sen mencapai US$85,11 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Persediaan minyak mentah komersial AS turun sebanyak 4,9 juta barel pada minggu lalu. Namun, persediaan bensin naik 3,3 juta barel dan permintaan bahan bakar melemah sebesar 615.000 barel per hari.
Penurunan persediaan minyak, ketegangan geopolitik di Timur Tengah, permintaan musiman, dan ekspektasi penurunan suku bunga semuanya berkontribusi pada kenaikan harga minyak dalam beberapa minggu terakhir. Hal ini disampaikan oleh Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.
“Namun, kami tidak mengharapkan reli saat ini akan bertahan lama,” kata Melek. Dia memprediksi bahwa harga WTI dan Brent akan turun menjadi masing-masing US$78 per barel dan US$82 per barel pada awal 2025. Hal ini terjadi saat pasar memasuki surplus dan ketegangan geopolitik mereda.
Meski begitu, pasar diprediksi akan tetap bergejolak akibat badai, ketidakpastian di Timur Tengah, kebijakan di China, dan pernyataan dari OPEC yang memiliki potensi untuk mempengaruhi harga, tambah Melek.
Harga minyak yang fluktuatif ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar energi terhadap berbagai faktor global. Para pelaku pasar diharapkan terus memantau perkembangan terbaru untuk mengambil keputusan yang tepat.
