STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia naik pada penutupan perdagangan Kamis (18/7/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (19/7/2024) WIB. Ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS pada bulan September mendorong kenaikan ini.
Mengutip CNBC International, harga emas spot menguat tipis 0,21% menjadi US$2.453,23 per ons. Sebelumnya, harga emas mencapai rekor tertinggi di US$2.483,60 pada hari Rabu. Kontrak emas AS juga turun 0,1% menjadi US$2.457,00.
Menurut Russell Shor, spesialis pasar senior di Tradu, analis memperkirakan kenaikan jangka panjang untuk emas. Persiapan Federal Reserve untuk memotong suku bunga dengan keyakinan bahwa inflasi telah terkendali menjadi salah satu faktor pendorongnya. Ketidakstabilan geopolitik dan permintaan dari bank sentral juga memberikan prospek positif jangka menengah hingga panjang bagi emas.
Pasar memperkirakan kemungkinan 100% bahwa suku bunga AS akan dipotong pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool. Lingkungan suku bunga rendah biasanya meningkatkan daya tarik emas, yang tidak memberikan imbal hasil.
Jumlah orang Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari yang diperkirakan minggu lalu. Namun, menurut data yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis, tidak ada perubahan material dalam pasar tenaga kerja.
Meski demikian, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada hari Kamis bahwa The Fed sebaiknya tidak memotong suku bunga hingga akhir 2024. Sementara itu, Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunga tidak berubah, sesuai dengan ekspektasi. Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan keputusan pada bulan September masih “terbuka lebar.”
Permintaan safe haven dari China juga meningkat karena retorika negatif dari kedua calon presiden AS terhadap China, kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals. Menurut Dewan Emas Dunia, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas fisik global mencatat aliran masuk selama dua bulan berturut-turut pada bulan Juni.
Spot perak turun 0,12% menjadi US$29,93 per ons. Platinum turun sekitar 2,1% menjadi US$986,90, dan paladium kehilangan 3,2% menjadi US$924.
