Jumat, Agustus 8, 2025
30.6 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Kembali Anjlok Gara-Gara Laporan Mengejutkan dari Pemerintah AS!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia kembali anjlok pada penutupan perdagangan Rabu (21/5/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (22/5/2025) WIB. Penurunan ini terjadi setelah pemerintah Amerika Serikat merilis data persediaan minyak mentah dan bahan bakar yang mengecewakan pasar. Padahal sebelumnya harga sempat naik karena adanya kabar potensi serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah berjangka Brent turun 47 sen atau 0,72% dan ditutup di level US$64,91 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 46 sen atau 0,74% menjadi US$61,57 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Penurunan ini terjadi setelah laporan mingguan dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan adanya kenaikan stok minyak di AS. Persediaan minyak mentah bertambah 1,3 juta barel dalam sepekan yang berakhir 16 Mei.

Selain itu, stok bensin naik sekitar 800.000 barel dan persediaan distilat juga bertambah 600.000 barel.

“Laporan EIA menunjukkan kenaikan untuk minyak mentah, bensin, dan distilat, yang tidak disukai oleh para pelaku pasar,” kata Giovanni Staunovo, analis dari UBS.

Sebelum laporan EIA dirilis, harga sempat menguat sekitar 1%. Kenaikan tersebut didorong oleh kekhawatiran akan gangguan pasokan akibat konflik antara Israel dan Iran.

Menurut laporan CNN, intelijen AS menyebut Israel tengah bersiap untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. Meski belum ada keputusan akhir dari para pemimpin Israel, kabar ini sudah cukup memicu ketegangan pasar.

“Jika eskalasi benar terjadi, hal ini tidak hanya mengancam pasokan dari Iran, tetapi juga dari kawasan yang lebih luas,” tulis analis komoditas ING.

Iran diketahui mengekspor lebih dari 1,5 juta barel per hari. Giovanni Staunovo mengatakan, kekhawatiran terhadap gangguan pasokan ini menjadi salah satu faktor yang sempat mengangkat harga minyak.

Sebagai produsen terbesar ketiga di antara anggota OPEC, potensi serangan terhadap Iran bisa mengganggu arus pasokan minyak global. Bahkan ada kekhawatiran Iran akan membalas dengan menutup Selat Hormuz.

Selat ini adalah jalur penting ekspor minyak dari Arab Saudi, Kuwait, Irak, dan Uni Emirat Arab. Jika terganggu, dampaknya bisa terasa luas di pasar energi global.

“Kalau ketegangan meningkat, kemungkinan besar kita akan melihat perubahan pola perdagangan sementara atau gangguan pasokan sekitar 500.000 barel per hari. Namun ini bisa segera diimbangi oleh OPEC+,” kata analis Rystad Energy, Priya Walia.

Di sisi lain, ketegangan antara AS dan Iran terkait program nuklir juga belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Meski beberapa kali mengadakan pertemuan, kedua pihak masih jauh dari kesepakatan.

Sementara itu, produksi minyak Kazakhstan naik 2% di bulan Mei. Kenaikan ini bertentangan dengan tekanan OPEC+ yang justru mendorong pengurangan produksi.

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Turun Tipis, Investor Ambil Untung Jelang Keputusan Trump Soal The Fed

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup melemah tipis pada...

Harga Minyak Melemah, Pasar Tunggu Kepastian Sanksi Baru AS ke Rusia

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia kembali ditutup...

Harga Emas Mandek, Dolar AS Masih Terlalu Kuat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru