STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia berhasil menguat pada penutupan perdagangan Rabu (10/7/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (11/7/2024) WIB.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 69 sen atau 0,85% menjadi US$82,10 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September 2024, mendaki 42 sen atau 0,5% mencapai US$85,08 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Persedian minyak AS turun 3,4 juta barel pekan lalu. Stok bensin juga berkurang 2 juta barel, menurut laporan Energy Information Administration. Meski begitu, permintaan minyak yang diukur dari produk yang disuplai ke pasar menurun 334.000 barel per hari.
Para pelaku pasar berharap penurunan stok minyak AS akan terus berlanjut, mengonfirmasi ekspektasi bahwa permintaan bahan bakar musim panas akan meningkat setelah awal musim yang lesu.
OPEC tetap mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak sebesar 2,2 juta barel per hari untuk tahun 2024. OPEC juga merevisi pertumbuhan ekonomi global sedikit lebih tinggi menjadi 2,9%. Ini didorong oleh kinerja semester pertama yang lebih baik dari perkiraan di Brasil, Rusia, India, dan China, serta rebound di zona euro.
Kenaikan harga minyak baru-baru ini tertahan setelah turun selama tiga hari berturut-turut hingga Selasa. Analis minyak di broker PVM, Tamas Varga, menyebutkan penurunan harga terbaru disebabkan oleh pembicaraan gencatan senjata antara Hamas dan Israel serta Badai Beryl.
Infrastruktur minyak di Pantai Teluk AS tampaknya terhindar dari kerusakan signifikan akibat badai, namun pelabuhan Houston ditutup. Varga mengatakan pasar mungkin memperkirakan ekspor minyak akan menurun akibat penutupan ini, yang bisa menyebabkan peningkatan inventaris saat data terbaru dirilis pekan depan.